Busana Pesta Dengan Hiasan Motif Bunga Monstera dan Tassel

Pada proyek akhir ini penulis membuat busana pesta dengan hiasan tusuk pipih, tusuk tikam jejak dan tassel. Tujuan penulis mengangkat judul busana pesta dengan hiasan motif bunga monstera dan rumbai sebagai hiasan busana
ini menjadikan bunga monstrea sebagai hiasan pada busana pesta dengan menggunakan 5 warna benang sulam yang biasanya pada daun monstera hanya berwarna 1 warna saja yang membentuk hiasannya menjadi lebih menarik, dan lebih indah. Tujuan dari pembuatan busana pesta dengan hiasan
tusuk pipih dan tikam jejak menggunakan motif bunga monstrea ini adalah untuk mengembangkan ide reatif. Menciptakan suatu karya yang baru dan unik dan sebagai salah satu syarat untuk menyelesaikan studi pada program D3 Tata Busana Jurusan Ilmu Keseahteraan Keluarga Fakultas Pariwisata dan Perhotelan Universitas Negeri Padang. Proses pembuatan proyek akhir ini dimulai dari pembuatan desain, desain yang penulis gunakan yaitu menggunakan siluet A yang pada bagian atas kecil
dengan rok setengah lingkaran dan terdapat outer dengan potongan asimetris yang pada belahan depannya tidak sama panjang, yang disebelah kiri sepanjang pinggang dan sebelah kanan sepanjang lutut dan diberi hiasan tusuk
pipih dan tikam jejak tersebut pada bagian bawah outer depan belakangnya, dan diberi rumbai disekeliling bawah outer. Busana pesta ini menggunakan kerah sanghai pada outer dan menggunakan lengan poff, sedangkan pada gaunnya menggunakan depun dan penyelesaian lengannya dengan cara
dirompok. Pada badan belakang terdapat kupnat pinggang dan memakai resleting dibagian tengah badan belakang panggul.
Hasil akhir dari pembuatan proyek akhir penulis yaitu busana pesta yang digunakan pada kesempatan siang hari dan pada saat acara tertentu dimana warna yang digunakan yaitu warna peach dan dikombinasika dengan 5 warna benang sulam.secara keseluruhan busana pesta ini dijahit menggunakan teknik
jahit butik dimana saat menyatukan furing ke bahan utama, dijahit pada bagian resleting sehingga bagian buruk furing bertemu dengan bagian buruk bahan utama.