Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Produksi Produk Makanan Ringan Non Sanjai di Kota Bukittinggi

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahu dan meganalisis pengaruh : (1) Jumlah investasi terhadap nilai produksi industri makanan ringan non sanjai di Kota Bukittinggi. (2) Jumlah bahan baku terhadap produksi makanan ringan non sanjai di Kota Bukittinggi. (3) Jumlah tenaga kerja terhadap produksi makanan ringan non sanjai di Kota Bukittinggi. (4) Secara bersama-sama investasi, bahan baku, dan tenaga kerja terhadap produksi produk makanan ringan non sanjai di Kota Bukittinggi. Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian deskriptif dan asosiatif. Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder yaitu dapat yang di ambil dari lembaga yang melakukan pengumpulan data, jenis data cross section yang diambil pada tahun data 2014. Penelitian ini menggunakan metode analisis Ordinary Least Square (OLS). Variabel terikat dari penenlitian ini adalah produksi makanan ringan non sanjai di Kota Bukittinggi. Sedangkan analisis induktif dalam penelitian ini mencakup (1) Analisi regresi berganda; (2) uji multikolonieritas; (3) Uji heterokedastisitas; (4) Koefisien determinasi; (5) Uji t; dan (6) Uji F. Hasil penelitian menunjukkan bahwa; (1) Secara parsial jumlah investasi berpengaruh positif dan signifikan terhadap produksi makanan ringan non sanjai di Kota Bukittinggi. Kemudian, (2) secara parsial jumlah bahan baku berpengaruh positif dan signifikan terhadap produksi makanan ringan non sanjai di Kota Bukittinggi. Selain itu, (3) secara parsial jumlah tenaga kerja berpengaruh negatif dan tidak signifikan terhadap produksi makanan ringan non sanjai di Kota Bukittinggi, hal ini dikarenakan industri makanan ringan non sanjai di Kota Bukittinggi bergerak pada skala kecil sehingga penambahan dari jumlah tenaga kerja tidak memiliki kontribusi yang berarti. Dari hasil penelitian ini, maka disarankan kepada Pemerintah untuk lebih memberikan peluang kepada para pengusaha kecil untuk dapat meningkatkan produksi dari industri kecil itu sendiri, dengan cara pemberian kredit pinjaman pada usaha mikro kecil dengan bunga yang rendah, atau meningkatkan nilai pinjaman tersebut bagi wilayah yang telah memiliki sarana peminjaman kredit bagi usaha mikro kecil agar industri mikro ataupun industri kecil mampu meningkatkan produksinya sehingga perekonomian masyarakat sekitarnya semakin membaik dan meningkat pula.