Busana Muslim dengan Hiasan Sulaman Fantasi dan Payet untuk Kesempatan Pesta Malam

Pada proyek akhir ini penulis membuat busana muslim dengan hiasan sulaman fantasi dan payet untuk kesempatan pesta malam. Busana ini mengangkat motif geometris sebagai hiasan busana pesta yang membuat semarak dan unik. Tujan
dari pembuatan busana muslim dengan sulaman fantasi dan payet sebagai hiasan ini adalah untuk mengembangkan ide kreatif, menciptakan suatu karya yang baru unik
dan sebagai salah satu syarat untuk menyelesaikan studi pada program D3 Tata Busana Jurusan Ilmu Kesejahteraan Keluarga Fakultas Pariwisata dan Perhotelan Universita Negri Padang.
Proses pembuatan proyek akhir ini dimulai dari pembuatan desain, desain yang penulis gunakan yaitu menggunakan siluet H. Pada bagian badan atas dan tengah rok terdapat hiasan sulaman fantasi bentuk geometris, yang terinspirasi dari motif kain tenun dan motif sarung. Hiasannya berbentuk garis dan kotak dimana pada setiap bagian tengah kotak yang bewarna hitam diberi payet swaroski bewarna merah dan
diisi payet tabur, dengan potongan simetris. Bagian pinggang menyambung dengan bagian badan dan rok dan diberi hiasan taburan manik pasir dan payet mutiara bewarna merah.dan diselingi dengan payet mute pelangi, pada bagian manset
tangannya juga di beri hiasan payet yang sama seperti pada bagian pinggang. Busana pesta ini menggunakan kerah Sanghai dan menggunakan variasi lengan licin dan
lengan balon. Pada lengan licinnya juga dihiasi dengan taburan manik merah. Pada badan muka tidak memakai kupnat depan dan kupnat sisi pada badan belakang
juga tidak menggunakan kupnat karena menggunakan kerutan ,memakai resleting tersembunyi di bagian tengah badan belakang hingga panggul. Hasil akhir dari pembuatan proyek akhir penulis yaitu busana muslim dengan hiasan sulaman fantasi dan payet yang digunakan untuk kesempatan malam hari
dimana warna yang digunakan yaitu warna hitam dan krem dikombinasikan dengan warna sulaman yang berbeda. Secara keseluruhan busana pesta ini dijahit menggunakan teknik jahit butik dimana saat menyatukan bahan furing ke bahan
utama, dijahit pada bagian retsleting sehingga bagian buruk furing bertemu dengan bagian buruk bahan utama.