Kondisi Kuat Lekat Pasangan Dinding Bata Merah yang Digunakan Masyarakat Pesisir Pantai Kota Padang dan Rekomendasi Pasangan Ideal

Penelitian terhadap mortar atau spesi terhadap kekuatan lekat bata sebagai pasangan dinding rumah sangat diperlukan, karena salah satu komponen bangunan yang banyak mengalami kerusakan saat terjadinya gempa adalah kuat lekat (geser) dinding. Kuat lekat dinding itu sendiri lebih banyak dipengaruhi oleh kekuatan mortarnya. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh mutu pasir terhadap kekuatan geser pasangan bata merah yang digunakan oleh masyarakat pesisir pantai kota Padang dalam proses pembangunan rumah sederhana. Seperti kita ketahui dinding bata merupakan salah satu elemen bangunan yang paling banyak mengalami kerusakan pada saat gempa. Dalam proses ini dilakukan pengambilan 5 sampel Pasir dari 5 teMPat pada 5 kecamatan berbeda yang sedang melakukan proses pembangunan di daerah pesisir pantai Kota Padang yang diambil secara acak dari tumpukan material yang ada.
Pengujian kuat lekat pasangan bata dilakukan sesuai dengan SNI 03-4166-1996, Metode Pengujian Analisis Saringan Agregat Halus dilakukan sesuai SNI 03-1968-1990, Cara Uji Berat Jenis dan Penyerapan Air Agregat Halus dilakukan sesuai SNI 03-1970-1990.
Hasil penelitian menunjukkan nilai kuat lekat (geser) bata rumah 1 didapat 0,2894 MPa, rumah 2 didapat 0,1602 MPa, rumah 3 didapat 0,1190 MPa, rumah 4 didapat 0,1409 MPa, rumah 5 didapat 0,0732 MPa. Secara umum semakin besar proporsi pasir dalam campuran mortar, maka kekuatan kekuatan lekat pasangan bata merah semakin kecil, namun hal demikian tidak terbukti pada proporsi pasir rumah 2 dan 4. Kekuatan lekat rumah 2 yang menggunakan proporsi 1 : 3 lebih tinggi daya lekatnya disbanding rumah 4 yang menggunakan proporsi 1 : 2,5. Dari hasil penelitian ini menunjukkan bahwa kualitas pasir rumah 2 memiliki kadar lumpur dan zat organik yang rendah