Mengurangi Perilaku Menghisap Jari bagi Anak Gangguan Intelektual Melalui Teknik Stimulus Aversif Kelas IIIC di SDN (SDLB) 35 Painan Utara

Penelitian ini berawal dari pengamatan seorang anak gangguan intelektual, anak sering menghisap dan menolak tugas yang diberikan oleh guru, ketika menghisap jari anak tidak fokus lagi untuk belajar. Tujuan dari penelitian ini untuk membuktikan efektif atau tidaknya teknik stimulus aversif untuk mengurangi perilaku menghisap jari menggunakan empedu tanah. Adapun hipotesis penelitian ini adalah melalui teknik stimulus aversif menggunakan empedu tanah (sambiloto) dapat mengurangi perilaku menghisap jari bagi anak gangguan intelektual kelas IIIC di SDN(SDLB) 35 Painan Utara. Penelitian ini menggunakan desain A-B-A dalam bentuk single subject research (SSR) sebagai subjeknya anak gangguan intelektual. Analisis data menunjukkan bahwa pada kondisi baseline yang dilakukan selama 10 hari datanya berkisaran antara 234- 120 detik kecendrungan arahnya meningkat. Selanjutnya pada kondisi intervensi yang dilakukan selama 12 hari data yang diperoleh datanya berkisaran antara 220 – 55 detik kecendrungan arahnya menurun begitu juga dengan kondisi baseline A2 yang dilakukan 8 hari tanpa perlakuan data yang diperolehnya mengalami penurunan datanya berkisaran antara 65 – 40 detik dengan kecendrungan arahnya menurun . Berdasarkan analisis data dalam kondisi dan antar kondisi, hipotesis diterima apabila memiliki estimasi kecendrungan arah, kecenderungan stabilitas, jejak data dan perubahan meningkat secara positif dan overlap data pada kondisi semakin kecil. Disimpulkan bahwa teknik stimulus aversif dapat mengurangi perilaku menghisap jari bagi anak gangguan intelektual kelas IIIC SDN(SDLB) 35 Painan Utara. Dari hasil penelitian ini hendaknya guru dan orang tua lebih memperhatikan perilaku anak dan dikurangi dengan stimulus aversif.