Kontribusi Motivasi Menyelesaikan Masalah dan Komunikasi Interpersonal terhadap Strategi Pemecahan Masalah Siswa Sekolah Menengah

Penelitian ini dilatarbelakangi oleh masih rendahnya strategi pemecahan masalah siswa. Motivasi menyelesaikan masalah dan komunikasi interpersonal merupakan faktor yang diduga mempengaruhi strategi pemecahan masalah siswa. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan: (1) strategi pemecahan masalah oleh siswa, (2) motivasi siswa dalam menyelesaikan masalah, (3) komunikasi interpersonal siswa, (4) motivasi menyelesaikan masalah terhadap strategi pemecahan masalah siswa, (5) komunikasi interpersonal terhadap strategi pemecahan masalah siswa, dan (6) kontribusi antara motivasi menyelesaikan masalah, dan komunikasi interpersonal terhadap strategi pemecahan masalah
siswa. Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif jenis deskriptif korelasional. Populasi penelitian adalah siswa kelas X dan XI SMA Negeri 2 Kota Pariaman yang berjumlah 601 orang, sampel sejumlah 240 orang yang dipilih dengan teknik proportional stratified random sampling. Instrumen yang
digunakan adalah kuesioner. Hasil uji validitas instrumen motivasi menyelesaikan masalah sebesar 0.465, komunikasi interpersonal sebesar 0.421, dan strategi pemecahan masalah siswa sebesar 0.443. Hasil uji reliabilitas instrumen motivasi menyelesaikan masalah sebesar 0.724, komunikasi interpersonal sebesar 0.802, dan strategi pemecahan masalah siswa sebesar 0.717. Data dianalisis dengan statistik deskriptif, regresi sederhana, dan regresi ganda. Temuan penelitian ini memperlihatkan bahwa: (1) strategi pemecahan
masalah siswa berada pada kategori tepat, (2) motivasi menyelesaikan masalah berada pada kategori tinggi, (3) komunikasi interpersonal berada pada kategori baik, (4) terdapat kontribusi motivasi menyelesaikan masalah terhadap strategi pemecahan masalah siswa sebesar 3.6 % (r = 0.189, signifikansi 0.003), (5) terdapat kontribusi komunikasi interpersonal terhadap strategi pemecahan masalah siswa sebesar 1.8 % (r = 0.136, signifikansi 0.035), dan (6) terdapat kontribusi motivasi menyelesaikan masalah dan komunikasi interpersonal secara bersama-sama terhadap strategi pemecahan masalah siswa sebesar 4.1 % (R = 0.203, signifikansi 0.007). Implikasi dari hasil penelitian ini dapat dijadikan sebagai masukan untuk mengarahkan Konselor Sekolah dalam memberikan pelayanan bimbingan dan konseling.