Pemanfaatan Abu Batu Apung Sebagai Bahan Tambahan pada Batu Bata

Seiring perkembangan zaman, kebutuhan primer akan perumahan semakin meningkat. Dalam membangun sebuah perumahan komponen berupa dinding merupakan hal yang wajib ada. Dinding pada perumahan biasanya menggunakan bahan bangunan berupa batu bata. Selain batu bata yang digunakan sebagai pembatas pada perumahan, batu bata juga digunakan masyarakat sebagai estetika pada bangunan. Bahan baku batu bata adalah tanah liat dan air. Kemajuan teknologi memberikan inovasi baru pada batu bata yaitu menambahkan campuran berupa abu bermaksud meminimalisir volume kebutuhan tanah liat dan diharapkan mampu meningkatkan kualitas dari batu bata. Berdasarkan hal tersebut, maka dicoba diteliti batu bata dengan campuran abu batu apung. Proyek akhir ini diberi judul “Pemanfaatan Abu Batu Apung Sebagai Bahan Tambahan Pada Batu Bata”. Bertujuan untuk melihat daya serap air yang terjadi pada batu bata dan melihat kuat tekan batu bata. Jenis penelitian yang digunakan adalah eksperimen dengan variasi campuran abu batu apung pada batu bata adalah 0%, 5%, 20%, 35%. Hasil yang didapatkan dari pengujian ini adalah nilai daya serap air dan kuat tekan batu bata. Nilai kuat tekan batu bata tanpa campuran sebesar 13,61 kg/cm2 dan daya serapnya 27,49%, kuat tekan batu bata dengan campuran abu batu apung variasi 5% sebesar 14,48 kg/cm2 dan daya serapnya 27,49%, kuat tekan batu bata dengan campuran abu batu apung variasi 20% sebesar 14,01 kg/cm2 dan daya serapnya 27,03%, kuat tekan batu bata dengan campuran abu batu apung variasi 35% sebesar 8,22 kg/cm2 dan daya serapnya 27,7%. Batu bata yang dicampur abu batu apung ini tidak sesuai dengan standar SNI, maka batu bata tidak layak digunakan.