Kontribusi Perhatian Orangtua dan Konformitas Teman Sebaya terhadap Perilaku Agresif Siswa SMP Negeri 21 Padang

Perilaku agresif merupakan perbuatan yang mengakibatkan orang lain mengalami
penderitaan sehingga mendatangkan kesusahan baik fisik maupun psikologis. Selain itu,
penjelasan diatas juga diperkuat oleh Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI)yang
menggambarkan bahwa trend pergaulan terhadap anak dalam pendidikan di tahun ini
cukup meningkat yang diakibatkan oleh perilaku agresif. Perilaku agresif disebabkan oleh
kurangnya perhatian orangtua dan rendahnya konformitas teman sebaya. Peran orangtua
jugadapat memberikan hal-hal yang berkaitan dalam menyikapi perilaku agresif secara
menyeluruh agar individu mempunyai pengerahan atau pemusatan tenaga ataupun
kekuatan jiwa dari orangtua terhadap aktivitas bergaul anaknya dengan penuh kesadaran
demi terbentuknya perilaku yang baik.Penelitian ini bertujuan untuk mengungkapkan (1)
perilaku agresif siswa, perhatian orangtua dan konformitas teman sebaya, (2) konstribusi
perhatian orangtua dan konformitas teman sebaya secara sendiri-sendiri maupun secara
bersama-sama terhadap agresif siswa. Penelitian menggunakan metode kuantitatif jenis
deskriptif korelasional. Populasi penelitian adalah siswa kelas VII, VII, dan IX SMP
Negeri 21 Padang yang terdaftar pada semester ganjil tahun ajaran 2021/2022 sebanyak
374 siswa. Sampel penelitian sebanyak 193 siswa, yang dipilih dengan teknik Purposive
sampling menggunakan rumus Slovin.Temuan dari hasil penelitian ini menjelaskan
bahwa (1) gambaran perhatian orangtua berada pada kategori sedang, (2) konformitas
teman sebaya berada pada kategori sedang, (3) perilaku agresif berada pada kategori
tinggi, (4) terdapat kontribusi yang signifikan antara perhatian orangtua yang signifikan
antara perilaku agresif sebesar 0,18%, (5) terdapat kontribusi yang signifikan antara
konformitas teman sebaya dengan perilaku agresif sebesar 39,3%, (6) terdapat hubungan
yang signifikan antara perhatian orangtua dan konformitas teman sebaya secara bersama
sama dengan perilaku agresif sebesar 42,1%. Artinya, perhatian orangtua dan konformitas
teman sebaya merupakan faktor yang menyumbang dalam mengurangi serta menurunkan
perilaku agresif siswa. Data penelitian ini mempunyai makna bahwa semakin tinggi
perhatian orangtua dan konformitas teman sebaya, maka semakin menurun pula perilaku
agresif siswa. Berkaitan dengan hasil penelitian ini peneliti dapat mengajukan saran: 1)
siswa dapat memanfaatkan layanan Bimbingan dan Konseling untuk menbentuk perilaku
yang positif, 2) guru Bimbingan dan Konseling hendaknya menjalin kerjasama dengan
personil sekolah, orangtua dan siswa dalam mencegah dan mengurangi perilaku agresif,
dan 3) kepala sekolah sebagai pimpinan hendaknya dapat membantu Guru Bimbingan
dan Konseling dalam menjalin kerjasama yang baik dengan orangtua dan pihak sekolah
lainnya, sehingga dapat mencegah dan mengurangi perilaku agresif.