Hubungan Hasil Belajar Mata Pelajaran Dasar Kecantikan dengan Kesiapan Kerja Siswa Jurusan Tata Kecantikan SMK Negeri 3 Payakumbuh dalam Melaksanakan Praktik Kerja Industri.

Penyebab ketidaksiapan siswa melaksanakan praktek lapangan industri sangat dipengaruhi oleh hasil belajar peserta didik, survey awal saat melaksanakan praktek siswa jurusan kecantikan pada mata pelajaran Dasar Kecantikan Kulit dan Rambut siswa masih terlihat canggung dalam
melaksanakan praktek, merasa terbebani dengan pengeluaran membeli alat praktek yang tidak tersedia disekolah dan siswa masih belum siap dalam melaksanakan tugas yang di berikan. Hal ini disebabkan karena siswa tidak yakin dengan kemampuan yang dimilikinya Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui
a) kesiapan kerja, b) hasil belajar, c) hubungan hasil Belajar mata pelajaran Dasar Kecantikan dengan kesiapan kerja siswa. Jenis penelitian ini adalah deskriptif kuantitatif dengan pendekatan korelasional. Penelitian ini dilaksanakan di SMK N 3 Payakumbuh pada bulan
Agustus sampai September. Populasi pada penelitian ini adalah siswa Jurusan Tata Kecantikan Kulit dan Rambut di SMK Negeri 3 Payakumbuh tahun ajaran 2018/2019-2019/2020 sebanyak 63 siswa, teknik pengambilan sampel adalah
dengan total sampling. Teknik pengambilan data adalah munggunakan angket (kuesioner) yang disesuaikan dalam bentuk skala Likert yang telah diuji validitas dan reliabilitasnya. Teknik analisa data menggunakan uji koefisien korelasi
dilanjutkan dengan uji t untuk analisis keberartian koefisien korelasi. Berdasarkan hasil analisis data menyatakan bahwa kesiapan kerja siswa dalam melaksanakan praktek kerja industri berada pada kategori sedang dengan
persentase79,36%, dimana aspek kesiapan afektif (sikap) pada kategori sedang dengan persentase76,67%, aspek kesiapan psikomotor (keterampilan) pada kategori baik dengan persentase 81,60%. Dari 63 orang siswa terdapat 32 orang
siswa (50,8%) yang memiliki hasil belajar<77,78 dengan kategori tidak tuntas dan 31 orang siswa (49,2%) memiliki hasil belajar> 77,78 dengan kategori tuntas.
Hasil analisis korelasi diperoleh nilai r hitung 0,410 dengan interprestasi hubungan cukup kuat dengan nilai sig 0,000<0,05. Uji keberarian korelasi diperoleh harga t hitung> t tabel (76,106>1,998) yang berarti Ha
diterima.Disarankan kepada guru agar lebih meningkatkan kesiapan kerja siswa melalui upaya peningkatan kualitas proses belajar mengajar dan melengkapi sarana dan prasarana belajar siswa.