Pengaruh Belimbing Wuluh Sebagai Masker Terhadap Perawatan Kulit Wajah Berminyak

Kulit berminyak memiliki sifat kulit yang tampak basah dan mengkilat, pori-pori yang melebar, warna kulit yang tampak kusam, sering terdapat komedo dan rentan dengan tumbuhnya jerawat, sehingga menimbulkan keluhan terutama bagi wanita yang masih remaja. Penelitian ini bertujuan
untuk menganalisis pengaruh penggunaan masker belimbing wuluh terhadap perawatan kulit berminyak. Penelitian ini menggunakan metode eksperimen semu (quasi eksperimen)
dengan desain Noneequivalent Control Group Desaign. Jumlah sampel penelitian adalah 9 orang yang diambil melalui teknik Purposive Sampling dengan pemilihan sampel yang disesuaikan dengan pertimbangan tertentu. Penilaian dilakukan dengan menyusun nilai hasil pengamatan dalam skala bertingkat (rating scale). Teknik analisis data yang digunakan adalah Analisis Varian (ANAVA) dan dilanjutkan dengan Uji Duncan apabila terdapat perbedaan yang signifikan pada
hasil Analisis Varians, sebelum Uji Anava dilakukan uji Normalitas dan uji Homogenitas.
Berdasarkan hasil penelitian, diperoleh perawatan kulit wajah berminyak tanpa menggunakan masker belimbing wuluh pada kelompok kontrol tidak menunjukan perubahan hasil ke arah yang lebih baik menunjukan skor rata-rata
1,7 dengan kategori berminyak, untuk kelompok eksperimen 1x3 hari terdapat perubahan yang signifikan dengan skor rata-rata 3 dikategorikan normal, demikian juga kelompok perlakuan 1x7 hari menunjukan hasil yang signifikan
dengan skor rata-rata 3,00 dikategorikan normal. Perbedaan pengaruh penggunaan maskr belimbing wuluh antara tiga kelompok perlakuan (Ho) ditolak makahipotesis (Ha

diterima menunjukan hasil F hitung (12,295)>F tabel (2,16) maka hipotesis diterima dan dilanjutkan uji Duncan yang menunjukan kelompok berbeda secara signifikan. Disarankan penggunaan masker belimbing wuluh untuk
perawatan kulit wajah berminyak dengan frekuensi 1x3 hari agar hasil perawatan lebih baik.