Tingkat Aspirasi Karir Siswa Ditinjau dari Jenis Kelamin, Jurusan dan Daerah Tempat Tinggal (Penelitian di SMAN 1 Megang Sakti dan SMAN 1 Kota Lubuklinggau)

Aspirasi karier merupakan salah satu proses dalam perkembangan arah karir,
dalam hal ini remaja harus mengambil keputusan akan karier yang hendak ia pilih dan
merencanakan jenjang karier yang nantinya akan ditapaki. Tingkat aspirasi seseorang
banyak dipengaruhi oleh berbagai faktor, yang diantaranya adalah jenis kelamin,
jurusan dan tempat tinggal. Bimbingan dan konseling (BK) dengan segenap
pelayanannya yang ada, khususnya melalui bimbingan karir, mempunyai tugas dan
peran dalam perkembangan arah karir siswa. Sebagai sebuah pelayanan yang
profesional, pelayanan BK dilaksanakan atas dasar keilmuan yang bersifat empiris,
memperhatikan kebutuhan dan kondisi objek layanan. Terkait dengan pelayanan
bimbingan karir, perlu diperoleh gambaran yang jelas kondisi aspirasi karir siswa
dengan berbagai faktor-faktor yang dapat mempengaruhinya.
Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah ex post facto
dengan pengambilan data secarasampling, Rancangan penelitian menggunakan desain
faktorial 2 x 2 x 2. Populasinya adalah siswa SMA kelas XI SMAN 1 Megang Sakti
dan SMAN 1 kota Lubuklinggau. Jumlah sampel sebanyak 245 orang yang dipilih
dengan teknik cluster random sampling dan dikombinasikan dengan teknik
propotional sampling. Instrumen yang digunakan adalah angket. Data dianalisis
dengan menggunakan teknik analisis varian (ANAVA).
Hasil analisis data menunjukkan bahwa:1) Secara umum tingkat aspirasi karir
siswa jenis kelamin laki-laki dan perempuan berada pada kategori tinggi; terdapat
perbedaan yang signifikan di mana nilai rerata skor perempuan lebih tinggi dibanding
siswa laki-laki. 2) Secara umum tingkat aspirasi karir siswa jurusan IPA dan IPS
berada pada kategori tinggi, dan terdapat perbedaan yang signifikan di mana nilai
rerata skor siswa jurusan IPS lebih tinggi dibanding siswa IPA. 3) Secara umum
tingkat aspirasi karir siswa di daerah pedesaan (rural) dan perkotaan (urban) berada
pada kategori tinggi, dan terdapat perbedaan yang signifikan dengan nilai rerata skor
siswa di daerah perkotaan lebih tinggi dibanding siswa pedesaan. 4) Secara umum
tidak terdapat interaksi antar variabel jenis kelamin, jurusan dan daerah tempat tinggal
dalam menjelaskan kondisi tingkat aspirasi karir siswa.