Manajemen Sarana dan Prasarana SD Negeri pada Daerah Terpencil (Studi Kasus di SD Negeri 280 desa Aek Manggis Kecamatan Batang Natal Kabupaten Mandailing Natal).

Berdasarkan hasil Garand Tour yang dilaksanakan peneliti dimana kondisi
pendidikan pada SDN 280 Desa Aek Manggis masih sangat memerlukan bantuan
sarana dan prasarana dari Dinas dan Pemerintahan setempat agar suasana
pembelajaran dapat lebih efektif, peneliti ingin melihat Bagaimana perencanaan,
pengorganisasian, pelaksanaan dan pengawasan sarana dan prasarana yang dilakukan
oleh kepala sekolah di SD Negeri 280 desa Aek Manggis Kecamatan Batang Natal.
Penelitian ini dilakukan di SD Negeri 280 desa Aek Manggis. Dengan menggunakan
metode penelitian kualitatif yang bersifat natulistik, informan penelitian diperoleh dengan
menggunakan Teknik Snowball, dimana informan penelitian adalah kepala sekolah, guru,
komite, wali murid, UPTD dan Dinas pendidikan. Metode pengumpulan data melalui
observasi, wawancara dan studi dokumentasi. Analisis data dengan mengumpulkan, lalu
di reduksi kemudian disajikan untuk mengambil kesimpulan dan di verifikasi.
Hasil penelitian mengungkapkan bahwa Manajemen sarana dan prasarana yang
dilakukan oleh kepala sekolah di SD Negeri 280 desa Aek Manggis, Pertama,
Perencanaan sarana dan prasarana yang dilakukan oleh kepala sekolah di SDN
280 desa Aek Manggis dengan prosedur yang baik yakni dengan melibatkan
semua personil sekolah dalam proses perencanaan, namun kendalanya adalah
dana yang masih kurang dan hanya diperoleh dari dana BOS. Kedua,
Pengorganisasian sarana dan prasarana yang dilakukan oleh kepala sekolah di
SDN 280 desa Aek Manggis, Kepala sekolah melakukan pengaturan sarana dan
prasarana dengan baik, dimana beliau mampu mengelola sarana dan prasarana
dengan apa adanya dan dibantu oleh kerjasama guru-guru. Ketiga, Pelaksanaan
sarana dan prasarana yang dilakukan oleh kepala sekolah di SDN 280 desa Aek
Manggis, Kepala sekolah mampu memanfaatkan sarana dan prasarana seadanya.
Keempat,Pengawasan sarana dan prasarana yang dilakukan oleh kepala sekolah
di SDN 280 desa Aek Manggis sangat baik, namun tindak lanjut dalam
pengawasan tidak dilaksanakan sebagaimana mestinya, serta pengawasan dari
Dinas setempat tidak ada sama sekali, sehingga terjadi ketimpangan di dalam
proses perencanaan yang dilakukan mengakibatkan perencanaan yang sudah
matang tidak sesuai dengan yang diharapkan.
Dari temuan penelitian ini disarankan agar kepala sekolah selalu berusaha
meningkatkan mutu pendidikan dan Dinas pendidikan setempat agar lebih
memperhatikan sekolah yang berada di daerah terpencil.