Pengelompokan Kabupaten/Kota di Sumatera Barat Berdasarkan Karakteristik Rumah Tangga Miskin dengan Menggunakan Analisis Gerombol.

Masalah kemiskinan merupakan salah satu persoalan mendasar yangbelum sepenuhnya terselesaikan oleh pemerintah, baik itu pemerintah pusatmaupun pemerintah daerah termasuk Sumatera Barat. Salah satu penyebab kurangberhasilnya pengentasan masalah kemiskinan ini adalah tidak tepatnya dalammengidentifikasi fenomena penyebab kemiskinan. Oleh sebab itu perlu dilakukanidentifikasi dengan tepat agar diperoleh data kemiskinan yang akurat untukmengambil kebijakan selanjutnya. Program pengentasan kemiskinan seharusnyalebih memperhatikan karakteristik penduduk miskin, seperti tingginya perbedaanangka kemiskinan antar daerah. Untuk itu diperlukan pengelompokan antar daerahagar dapat diketahui kelompok daerah mana yang terlebih dahulu diprioritaskanuntuk diselesaikan, sehingga kesenjangan kemiskinan antar daerah tidak terjadi.Oleh karena itu penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kelompok-kelompokkabupaten/kota di Sumatera Barat yang terbentuk berdasarkan karakteristik rumahtangga miskin dengan menggunakan analisis gerombol.Teknik pengklasifikasian yang digunakan adalah teknik berhierarkipenggabungan dengan jarak ukuran ketakmiripan, yaitu jarak euclid dan metodeyang dipakai adalah metode pautan lengkap. Sebelum melakukan analisisgerombol, dilakukan Analisis Komponen Utama karena terdapat multikolinearitasantar variabel penentu karakteristik rumah tangga miskin. Data yang digunakanpada penelitian ini berupa data sekunder, diperoleh dari hasil Survei Sosial danEkonomi Nasional (Susenas) yang dilakukan oleh Badan Pusat Statistik ProvinsiSumatera Barat tahun 2010.Hasil penelitian menunjukkan bahwa pengelompokan kabupaten/kota diSumatera Barat berdasarkan karakteristik rumah tangga miskin menghasilkanempat gerombol, yaitu Gerombol pertama Kab. Kepulauan Mentawai. Hampirsemua variabel penentu rumah tangga miskin berada diatas rata-rata umum,artinya tingkat kemiskinan rumah tangga tergolong tinggi. Gerombol kedua,terdiri dari Kab. Pesisir Selatan, Kab. Pasaman, Kab. Pasaman Barat, Kab. Solok,Kab. Sijunjung, Kab. Solok Selatan, Kab. Tanah Datar, Kab. Dharmasraya, danKab. Lima Puluh Kota. Sebagian variabel penentu rumah tangga miskin beradadiatas rata-rata umum, artinya tingkat kemiskinan rumah tangga tergolong sedang.Gerombol ketiga, terdiri dari Kab. Padang Pariaman, Kota Pariaman, Kab. Agam,Kota Padang Panjang, Kota Solok, dan Kota Payakumbuh. Secara umum variabelpenentu rumah tangga miskin berada dibawah rata-rata umum, artinya tingkatkemiskinan rumah tangga tergolong rendah. Gerombol keempat, terdiri dari KotaPadang, Kota Bukittinggi, dan Kota Sawahlunto. Secara umum variabel penenturumah tangga miskin berada dibawah rata-rata umum, artinya tingkat kemiskinanrumah tangga tergolong rendah.