Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Produksi Kakao di Kenagarian Manggopoh Kecamatan Lubuk Basung Kabupaten Agam Dengan Menggunakan Regresi Linier Berganda.

Kakao merupakan sumber penghasilan utama kedua setelah kelapa sawit olehmasyarakat Kenagarian Manggopoh. Namun masyarakat belum memiliki informasiyang cukup mengenai faktor-faktor yang mempengaruhi produksi kakao. Sehinggahal ini menyebabkan kurang optimalnya buah kakao yang dihasilkan yaitu sekitar 2,2ton/ha/tahun dan jumlah ini tidak mencapai produktifitas yang diutarakan PusatPenelitian kakao yaitu sebesar 3,2-3,6 ton/ha/tahun. Selain itu kualitas biji kakaoyang dihasilkan dari buahnya banyak yang cacat akibat kesalahan pada pengupasanbuah dan biji yang busuk akibat serangan hama, sehingga tidak memenuhi kriteriabiji kakao ekspor. Rumusan masalah pada penelitian ini, faktor-faktor apa saja yangmempengaruhi produksi kakao di Kenagarian Manggopoh Kecamatan Lubuk BasungKabupaten Agam. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apa bentuk modelregresi linier berganda dan faktor-faktor apa yang mempengaruhi produksi kakao diKenagarian Manggopoh Kecamatan Lubuk Basung Kabupaten Agam.Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data primer denganmembagikan kuesioner pada petani kakao dan diisi langsung oleh petani kakao.Dalam penelitian ini, penarikan sampel menggunakan metode Slovin dengan populasipetani kakao di Kenagarian Manggopoh Kecamatan Lubuk Basung Kabupaten Agamsebanyak 105 orang, dan pemilihan sampel dilakukan secara acak sederhana sehinggadidapatkan sampel sebanyak 83 orang petani kakao. Data yang diperoleh,dideskripsikan setelah dilakukan pengolahan data dengan analisis regresi linierberganda.Model regresi linier berganda untuk faktor-faktor yang mempengaruhi produksikakao di Kenagarian Manggopoh Kecamatan Lubuk Basung Kabupaten Agamdengan menggunakan analisis regresi linier berganda adalah :Ŷ = 68,2 + 513X1 + 40,4X2Artinya, dari setiap penambahan satu hektar luas lahan (X1) akan meningkatkanproduksi kakao sebesar 513 kilogram kakao selagi jumlah tenaga kerja (X2) tetapdiperhitungkan atau memberikan pengaruh pada model. Untuk setiap penambahansatu orang jumlah tenaga kerja (X2) akan meningkatkan produksi sebesar 40,4kilogram kakao selagi luas lahan (X1) tetap diperhitungkan atau memberikanpengaruh pada model, apabila kedua faktor tersebut tidak diperhitungkan makapeningkatan produksi kakao hanya 68,2 dari faktor lain yang tidak diamati. Dengandemikian faktor yang memiliki pengaruh dominan terhadap produksi kakao diKenagarian Manggopoh adalah luas lahan dan jumlah tenaga kerja