Penyusunan KTSP di SD Negeri Inti 25 Gugus VI Kecamatan Sungai Limau Kabupaten Padang Pariaman

Penelitian ini dilatarbelakangi oleh adanya fenomena yang menunjukkan
bahwa penyusunan KTSP di SD Negeri Inti 25 Gugus VI belum sesuai dengan yang
diharapkan. Hal ini dapat dilihat dari kurangnya kemampuan tim penyusun KTSP
dalam hal koordinasi, analisis konteks, penyiapan dan penyusunan draft KTSP, reviu
dan revisi draft KTSP, finalisasi draft KTSP, dan pemberlakuan KTSP. Untuk itu
diperlukan adanya penelitian yang bertujuan untuk mengetahui penyusunan KTSP di
SD Negeri Inti 25 Gugus VI Kecamatan Sungai Limau Kabupaten Padang Pariaman,
kendala-kendala yang dihadapi dalam penyusunan KTSP dan solusi dalam
penyusunan KTSP tersebut.
Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif dengan mengikuti empat
langkah-langkah penelitian yaitu: pengumpulan data, reduksi data, penyajian data,
dan penarikan kesimpulan. Penelitian ini dilakukan di SD Negeri Inti 25 Gugus VI
Kecamatan Sungai Limau Kabupaten Padang Pariaman. Informan dalam penelitian
ini adalah kepala sekolah, majelis guru, dan komite sekolah serta dinas pendidikan.
Penetapan jumlah informan dilakukan dengan menggunakan teknik bola salju
(snowball). Jumlah informan berkembang sesuai dengan kebutuhan selama kegiatan
penelitian berlangsung. Pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan teknik
observasi, wawancara, dan studi dokumentasi. Untuk menguji keabsahan data
digunakan teknik triangulasi dan diskusi dengan teman sejawat. Data yang telah
diperoleh dianalisis dengan menggunakan analisis data kualitatif model interaktif
yang terdiri dari pengumpulan data, reduksi data, penyajian data, dan kesimpulan.
Berdasarkan hasil analisis data dapat dikemukakan bahwa penyusunan KTSP
di SD Negeri Inti 25 Gugus VI Kecamatan Sungai Limau Kabupaten Padang
Pariaman belum sesuai dengan yang diharapkan. Hal ini disebabkan adanya beberapa
kendala dalam penyusunan tersebut, di antaranya kurangnya pemahaman guru-guru
tentang komponen-komponen dalam penyusunan KTSP yang meliputi koordinasi,
analisis konteks, penyiapan dan penyusunan draft KTSP, reviu dan revisi draft KTSP,
finalisasi draft KTSP, dan pemberlakuan KTSP. Hal ini menyebabkan mereka
kesulitan dalam membuat penyusunannya. Adapun solusi untuk mengatasi kesulitan
itu diperlukan adanya penataran dan pelatihan bagi guru-guru tentang KTSP sehingga
mereka dapat memahami konsep KTSP secara menyeluruh.