Kinerja Guru Bimbingan dan Konseling dalam Pelayanan Bimbingan dan Konseling dan Upaya Pembinaan yang Dilakukan Kepala Sekolah (Studi Kasus pada Sekolah Menengah Atas Negeri 3 Kota Padangsidimpuan)

Penelitian ini berawal dari kinerja guru BK dalam pelayanan BK dan upaya
pembinaan yang dilakukan kepala sekolah yang belum optimal, sehingga banyak
siswa tidak mendapatkan pelayanan BK, sementara guru BK itu sendiri belum
memahami secara optimal tentang pelayanan BK tersebut, begitu juga dengan kepala
sekolah, sehingga perlu pembinaan yang bersifat rutin.
Penelitian ini bertujuan untuk menggambarkan tentang kinerja guru BK
dalam pelayanan BK dan upaya pembinaan yang dilakukan kepala sekolah serta
kendala-kendala yang dihadapi dalam meningkatkan kinerja guru BK. Informan
penelitian adalah guru BK, kepala sekolah, dan siswa. Pemilihan informan
menggunakan metode snowball sampling.
Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif kualitatif dengan pendekatan
studi kasus, yang dilakukan pada bulan April sampai dengan Juni 2013.Teknik
pengumpulan data yaitu wawancara dan observasi.Untuk menjamin keabsahan data,
peneliti mengacu pada penggunaan standar keabsahan data (credibility), keteralihan
(transferibility), ketetapan/keajegan (dependability) dan penegasan atau kepastian
(comformability). Data dianalisis dengan menggunakan model Spradley. Penyajian
data dan penarikan kesimpulan dilaksanakan setelah dilakukan triangulasi untuk
memperoleh kredibilitas penelitian.
Temuan penelitian ini adalah tentang: 1) Kinerja guru BK dalam pelayanan BK
masih minim dan hanya sebatas pelayanan yang bersifat insidental saja, dan siswa
jarang sekali mandapatkan pelayanan BK. 2) Upaya pembinaan yang dilakukan
kepala sekolah dalam membantu kinerja guru BK, masih pembinaan yang bersifat
menyeluruh dalam sekolah belum ada pembinaan yang khusus kepada guru BK
dalam peningkatan pelayanan BK. 3) Upaya pembinaan koordinator guru BK dalam
membantu kinerja guru BK dalam pelayanan BK masih sangat minim, seperti
pembinaan mengelola program BK dalam perencanaan, pengorganisasian,
pelaksanaan, pengontrolan dan tindak lanjut, belum memadai. 4) Faktor penghambat
dan pendukung pembinaan kinerja guru BK dalam pelayanan BK masih banyak
kekurangan fasilitas, seperti alat ungkap masalah belum ada pada SMAN 3 Kota
Padangsidimpuan. Kemudian pelayanan yang belum tercapai dan belum
optimal.Adapun upaya yang dilakukan untuk mengatasi hal tersebut adalah dengan
meningkatkan kemampuan kinerja guru BK melalui pendidikan, pelatihan-pelatihan,
seminar, mengefektifkan MGBK, mengoptimalkan pembinaan guru BK oleh instansi
terkait.Demikian juga dengan kepala sekolah, agar lebih meningkatkan pengetahuan
terkait dengan ilmu BK sehingga tercapai pelayanan BK yang bermandat dan
bermartabat.