Kontribusi Kepemimpinan Pembelajaran dan Gaya Kepengikutan Terhadap Kinerja Guru SD Negeri di Kecamatan Batahan Kabupaten Mandailing Natal Sumatera Utara.

Tujuan penelitian untuk mengetahui dan menjelaskan: 1) kontribusi kepemimpinan pembelajaran terhadap kinerja guru di Kecamatan Batahan Kabupaten Mandailing Natal Sumatera Utara. 2) kontribusi gaya kepengikutan terhadap kinerja guru di Kecamatan Batahan Kabupaten Mandailing Natal Sumatera Utara. 3) kontribusi kepemimpinan pembelajaran dan gaya kepengikutan secara bersaama-sama terhadap kinerja guru di Kecamatan Batahan Kabupaten Mandailing Natal Sumatera Utara.
Metode penelitian ini menggunakan metode kuantitatif dengan jenis penelitian korelasional untuk melihat kekuatan hubungan antara variable kepemimpinan pembelajaran dan gaya kepengikutan dengan kinerja guru SD Negeri Kecamatan Batahan Kabupaten Mandailing Natal. Populasi penelitian ini adalah seluruh guru PNS SD Negeri di Kecamatan Batahan Kabupaten
Mandailing Natal yang berjumlah 110 orang. Sampel menggunakan teknik stratified Proportional Random Sampling. Teknik pengumpulan data dilakukan dengan cara menemui subjek penelitian. Teknik analisis data penelitian ini diolah dengan mengunakan teknik korelasi dan regresi dengan bantuan program SPSS versi 20. Berdasarkan hasil analisis pada Bab IV maka dapat disimpulkan sebagai berikut: 1) kepemimpinan pembelajaran berkontribusi terhadap kinerja guru SD Negeri Kecamatan Batahan Kabupaten Mandailing Natal Sumatera Utara. Dengan besaran kontribusi sebesar 0.434 ini berarti bahwa kinerja guru memberikan sumbangan terhadap kinerja guru sebesar 18.8%. 2) gaya kepengikutan berkontribusi terhadap kinerja guru SD Negeri Kecamatan Batahan Kabupaten Mandailing Natal Sumatera Utara sebesar 0.349 dengan besar sumbangan 12.1%. 3) kontribusi kepemimpinan kembelajaran dan gaya kepengikutan terhadap kinerja guru SD Negeri Kecamatan Batahan Kabupaten Mandailing Natal Sumatera Utara secara bersama-sama berkontribusi terhadap kinerja guru sebesar 0,510 dengan besar sumbangan sekitar 26%. Hal ini menjelaskan bahwa untuk meningkatkan kinerja guru yang baik dan ideal, sebaiknya dilakukan melalui peningkatan kepemimpinan pembelajaran dan gaya kepengikutan.