Analisis Prediksi Kebangkrutan Menggunakan Model Altman, Springate, dan Logit Zavgren pada Perusahaan Tekstil periode tahun 2004-2008.

Tujuan dalam penelitian ini adalah untuk menganalisis prediksi kebangkrutanperusahaan tekstil dengan menggunakan model Altman, Springate, dan LogitZavgren. Juga rasio yang menjelaskan Z-score minimum dari model Altman danSpringate, dan probabilitas maksimum model Logit Zavgren.Jenis penelitian ini digolongkan ke dalam jenis penelitian deskriptif. Populasipenelitian ini adalah seluruh perusahaan yang tergabung dalam industri tekstil diBursa Efek Indonesia periode tahun 2004 hingga tahun 2008 dan tidak delistedselama tahun tersebut, yang terdiri dari lima perusahaan sampel. Semua datadiperoleh menggunakan teknik dokumentasi. Data yang diperoleh nantinya akandianalisis menggunakan model Altman, Springate dan Logit Zavgren.Hasil penelitian ini menunjukan bahwa hampir semua perusahan tekstildiprediksikan bangkrut dengan ketiga model tersebut. Dengan tingkat persentasekebangkrutan tertinggi dihasilkan oleh model Springate, yang memprediksikanselama tahun 2004-2007 semua perusahaan tekstil bangkrut dengan persentasekebangkrutan 100%. Model Altman memprediksikan seluruh perusahaan tekstilmengalami kebangkrutan di tahun 2006, dengan tingkat persentase kebangkrutan100%, sementara di tahun lainnya model ini memberikan persentase kebangkrutan80%. Dan model Logit Zavgren memberikan persentase kebangkrutan 100% padatahun 2006-2008. Hasil analisis prediksi kebangkrutan dengan ketiga modelcendrung sama. Sementara itu rasio yang paling menjelaskan Z-score minimumuntuk Altman adalah rasio retained earning to total asset, untuk model Springateadalah rasio working capital to total asset, probabilitas maksimum model LogitZavgren dengan rasio positif adalah rasio net income to total asset, dan LogitZavgren untuk rasio negatif adalah total liabilities to total asset.Berdasarkan hasil penelitian ini, penulis menyarankan kepada perusahaan, agarlebih memperhatikan rasio-rasio yang sangat mempengaruhi nilai Z-scoreperusahaan, seperti rasio retained earning to total asset, working capital to totalasset, net income to total asset dan total liabilities to total asset, sehingga bisaterhindar dari masalah kebangkrutan.