Pemetaan Sebaran Objek Wisata Kota Bukittinggi

Pemetaan yaitu tahapan yang harus dilakukan dalam pembuatan peta. Langkah awal pemetaan yang dilakukan yaitu pengumpulan data, dilanjutkan dengan pengolahan data dan menyajikan dalam bentuk peta. Pemetaan mencirikan suatu bentuk penggambaran bentuk bumi kedalam bentuk yang diperkecil dan memiliki skala. Peta merupakan alat penunjuk suatu letak maupun lokasi suatu daerah . Permasalahan yang dikaji dalam penelitian ini adalah (1) Bagaimanakah informasi dan kondisi fisik dari objek wisata Kota Bukittinggi, (2) Bagaimanakah pola persebaran objek wisata Kota Bukittinggi. Penelitian ini bertujuan untuk (1) Mendeskripsikan informasi dan kondisi fisik dari objek wisata Kota Bukittinggi, (2) Mengetahui pola persebaran objek wisata Kota Bukittinggi. Jenis penelitian adalah deskriptif kualitatif. Sedangkan untuk ruang lingkup dari penelitian ini adalah seluruh objek wisata yang berada di wilayah administrasi Kota Bukittinggi, yang terdiri dari objek wisata budaya, alam dan artifisial. Hasil penelitian ini menunjukan bahwa 1) Untuk informasi dan kondisi fisik objek wisata Kota Bukittinggi yang berjumlah 21 objek wisata yang terdiri dari 17 objek wisata budaya, 3 objek wisata artifisial dan 1 objek wisata alam, tidak semua objek wisata berada dalam keadaan yang baik.Secara keseluruhan sarana pendukung objek wisata seperti mushola, toilet dan kopel tidak terawat dengan baik. 2) Diketahui pola persebaran seluruh objek wisata Kota Bukittinggi menunjukkan random pattern (pola tersebat tidak merata) dengan nilai T= 1,17 berada antara 0,7 – 1,4. Sedangkan pola persebaran objek wisata budaya juga menunjukan random pattern (pola tersebar tidak merata) dengan nilai T=0,91 berada antara 0,7 – 1,4. 3) Persebaran objek wisata artifisial berada di sepanjang Ngarai Sianok.