Pengembangan LKPD Interaktif Mobile Learnring Berbasis Problem Solving untuk Meningkatkan Keterampilan Berpikir Kritis dan Literasi Digital di SMAN 3 Mandau, Riau

Penggunaan teknologi menjadi andil utama dalam pembelajaran New Normal
Covid-19. Selama pembelajaran daring, guru menggunakan bahan ajar cetak seperti
buku dan LKPD. Berdasarkan hasil analisis LKPD cetak yang digunakan masih kurang
melatih Keterampilan berpikir peserta didik. 94% peserta didik kelas XI IPA SMAN
3 Mandau, Riau memiliki keterampilan berpikir kritis pada kategori kurang kritis.
Berdasarkan survey literasi digital nasional oleh Kemenkominfo (2020) menunjukan
bahwa indeks literasi digital belum mencapai skor “baik” (4.00). Selain itu materi
sistem gerak dan sistem sirkulasi dianggap sulit oleh peserta didik karena bersifat
kompleks meliputi analisis hubungan stuktur jaringan penyusun organ dengan
bioprosesnya. Transformasi LKPD cetak menjadi LKPD berbasis konvergensi
teknologi (Mobile Learning) selama pandemi sangat dibutuhkan. LKPD interaktif
terintegrasi model Problem Solving dapat menjadi bahan ajar aplikatif yang melatih
keterampilan berpikir kritis dan literasi digital. Penelitian ini bertujuan untuk
menghasilkan LKPD interaktif Mobile Learning berbasis Problem Solving untuk
meningkatkan keterampilan berpikir kritis dan literasi digital di SMAN 3 Mandau,
Riau.
Jenis penelitian ini adalah penelitian pengembangan menggunakan model
ADDIE yang terdiri dari 5 tahap yaitu analysis, design, development, implementation,
dan evaluation. Metode yang digunakan adalah quasi eksperimen dengan rancangan
Randomized Control Group Pre-Test Post-Test Design. Populasi dalam penelitian ini
adalah peserta didik kelas XI IPA SMAN 3 Mandau Riau tahun ajaran 2021/2022.
Sampel dalam penelitian ini adalah kelas XI IPA 5 (kelas eksperimen) dan kelas XI
IPA 6 (kelas kontrol). Pengambilan sampel dilakukan dengan teknik Purposive
Sampling. Instrumen penelitian yang digunakan adalah lembar angket masalah dan
kebutuhan, lembar angket guru, lembar validitas, lembar praktikalitas, soal pre-test
post-test dalam bentuk uraian untuk keterampilan berpikir kritis, dan lembar angket
untuk keterampilan literasi digital. Teknik analisis data validitas dan praktikalitas
menggunakan penskoran dengan skala Likert dan efektifitas keterampilan berpikir
kritis menggunaan uji t dan uji N-Gain sedangkan efektifitas keterampilan literasi
digital hanya uji t.
Hasil validasi menunjukkan nilai 89,83% dengan kategori sangat valid. Hasil
penilaian praktikalitas guru dan peserta didik berurutan yaitu 83,3% dan 86,77%
dengan kategori keduanya sangat praktis. Hasil uji t keterampilan berpikir kritis dan
literasi digital menunjukkan adanya perbedaan rata-rata yang signifikan antara kelas
eksperimen dan kontrol. Efektivitas keterampilan berpikir kritis menggunakan uji NGain dengan nilai 57,35 dengan kategori cukup efektif. Sehingga disimpulkan bahwa
LKPD interaktif Mobile Learning berbasis Problem Solving untuk meningkatkan
keterampilan berpikir kritis dan literasi digital sangat valid, praktis, dan efektif.