Analisis Kebutuhan Pelatihan Peningkatan Kompetensi Pengembangan Organisasi bagi Kepala Sekolah Dasar di Kecamatan Nanggalo Kota Padang

Penelitian ini dilatar belakangi oleh berbagai program pelatihan yang telah diselenggarakan belum berdampak nyata terhadap peningkatan kompetensi kepala sekolah dalam pengembangan organisasi. Kegagalan program pelatihan
disebabkan pelatihan bersifat top down dan tidak didasarkan pada kebutuhan nyata kepala sekolah itu sendiri. Analisis kebutuhan pelatihan harus dilakukan sebelum penyelenggaraan pelatihan untuk menentukan kompetensi yang memang butuh untuk diperbaiki melalui pelatihan. Training Needs Analysis (TNA) merupakan metode yang efektif untuk menganalisis kebutuhan pelatihan kepala sekolah dasar dalam pengembangan organisasi sekolah. Tujuannya dari penelitian ini adalah: (1) menganalisis kondisi kompetensi kepala sekolah yang butuh ditingkatkan melalui pelatihan, (2) menganalisis
prioritas kebutuhan pelatihan, dan memberikan rekomendasi metode pelatihan yang efektif untuk meningkatkan kompetensi pengembangan organisasi bagi kepala sekolah dasar. Jenis penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dengan metode deskriptif. Adapun penelitian ini menggunakan Total Sampling yang mana populasi dan sampel dari penelitian ini adalah seluruh Kepala Sekolah Dasar Negeri di Kecamatan Nanggalo Kota Padang yang berjumlah 20 orang kepala sekolah. Data dalam penelitian ini dikumpulkan menggunakan instrumen
tes dan angket, kemudian dianalisis dengan menggunakan Microsoft Excel for Windows dan SPSS 20.0 for Windows. Hasil penelitian menunjukkan bahwa nilai uji kompetensi pada indikator kesiapan SDM/kepala sekolah (75,63%) kategori mampu, indikator Struktur Organisasi (78,13%) kategori mampu, indikator pembagian dan penyesuai tugas (77,78%) kategori mampu, serta indikator pemahaman dan penerapan TIK/ICT (64,17%) dengan kategori cukup mampu. Hasil analisis kebutuhan pelatihan pada indikator kesiapan SDM/kepala sekolah (73,98%) kategori butuh, indikator Struktur Organisasi (67,14%) kategori cukup butuh, indikator pembagian dan penyesuai tugas (69,44%) kategori butuh, serta indikator pemahaman dan penerapan TIK/ICT (85,63%) dengan kategori sangat butuh. Jadi, dapat disimpulkan bahwa kebutuhan yang paling prioritas adalah pemahaman dan
penerapan TIK/ICT di sekolah dengan nilai kebutuhan 85,63%. Adapun alternatif model program pelatihan peningkatan kompetensi pengembangan organisasi bagi kepala sekolah dasar yang drekomendasikan yaitu model pelatihan Experiential
Learning (EL).