Hubungan Kecerdasan Emosi dengan Agresifitas pada Narapidana Remaja di Lembaga Pemasyarakatan Anak Tanjung Pati.

Masa remaja adalah masa peralihan dari kanak-kanak ke dewasa. Padamasa peralihan ini remaja sangat rentan melakukan perbuatan-perbuatan yangdianggap salah oleh lingkungan sekitar. Berbagai macam tindakan yang telahmereka lakukan mengarah pada bentuk agresifitas. Kecenderungan terjadinyaperilaku agresif pada remaja menunjukan bahwa inteligensi bukan faktor utamapenentu keberhasilan seseorang, tapi juga dipengaruhi oleh beberapa faktordiantaranya adalah kecerdasan emosi, oleh karena itu kecerdasan emosi sangatdiperlukan oleh anak terutama remaja yang sedang rentan dengan tindakanagresif.Penelitian ini merupakan penelitian korelasional yang bertujuan untukmengetahui hubungan antara kecerdasan emosi dangan agresifitas padanarapidana remaja di Lembaga Pemasyarakatan Anak Tanjung Pati. Kecerdasanemosi diukur dengan skala kecerdasan emosi yang meliputi lima indikatorkecerdasan emosi berdasarkan teori Bar-On. Agresivitas diukur dengan questioneragresifitas berdasarkan teori Buss.Penelitian ini melibatkan 27 orang narapidana remaja. Pengambilansampel dengan menggunakan total sampling. Teknik analisa data yang digunakanadalah korelasi Spearman. Dari hasil penelitian diperoleh kesimpulan bahwaterdapat hubungan negative yang tidak signifikan antara kecerdasan emosi denganagresifitas pada narapidana remaja di Lembaga Pemasyarakatan Anak TanjungPati, dengan koofisien korelasi sebesar 0,020 (p>0,05). Untuk peneliti selanjutnyadiharapkan dapat meneliti faktor-faktor selain kecerdasan emosi yang dapatmempengaruhi agresifitas.