Psikologis Tokoh Utama Novel Edensor Karya Andrea Hirata

Skripsi ini bertujuan untuk mendeskripsikan motif psikologis tokoh utama yang digunakan dalam novel Edensor dan hubungan latar dengan perilaku tokoh utama dalam novel tersebut. Penelitian ini menggunakan teori sastra tentang hakikat novel dan pendekatan objektif yang dihubungkan dengan pendekatan psikologis tokoh utama. Jenis penelitian ini adalah penelitian kualitatif yang bersifat analisis isi yang menggunakan metode deskriptif yang bertujuan untuk mendeskripsikan hasil analisis data. Data penelitian ini adalah teks novel yang berisi tindakan atau perilaku tokoh yang menunjukkan penggunaan motis dan latar yang mempengaruhi perilaku tokoh utama tersebut, yang sumber datanya dari novel karya Andrea Hirata yang diterbitkan oleh Bentang, cetakan kelima di Yogyakarta dengan 293 halaman. Penelitian ini dititikberatkan pada isi novel berupa psikologis tokoh utama dalam novel Edensor karya Andrea Hirata. Data diperoleh dengan tahapan berikut ini. (1) Membaca dan memahami isi novel Edensor secara keseluruhan. (2) Mengiventarisasikan data tentang tindakan tokoh yang menunjukan motif dan latar yang mempengaruhi watak tokoh. (3) Mencatat data pada tabel pencatatan. (4) Menganalisis dan menginterpretasi data serta menyimpulkan. (5) Tahap akhir dari penelitian ini adalah membuat laporan dari data yang telah diperoleh. Hasil penelitian ini menunjukkan dua hal berikut ini. (1) Motif psikologis tokoh utama yang dikemukakan dalam novel Edensor adalah (a) peristiwa yang sudah lalu, (b) ingatan, (c) gambaran, (d) fantasi, dan (e) perasaan tertentu. Kelima motif tersebut menunjukkan karakter tokoh utama yang memiliki keinginan yang kuat dan berusaha menggapai apa yang ia inginkan dengan usaha yang keras. (2) Latar yang digunakan dalam novel Edensor memberi pengaruh terhadap perilaku tokoh utama karena dalam penulisannya ada keterkaitan tingkah laku tokoh berdasarkan latar yang sedang dialami tokoh. Selain itu, hubungan tersebut dapat diketahui aspek psikologis yang berkaitan dengan hubungan ini. Aspek yang dominan muncul adalah super ego dan ego. Latar rumah Ikal misalnya, menyampaikan perilaku Ikal “Aku bersusah payah membujuk ayah agar diizinkan berlayar bersama Weh” (id). Latar di laut, memaparkan Ikal yang terpana ketika menatap laut dan riak gelombang, ia berpikir untuk membawa perahu pulang dengan menerka-nerka arah tanpa kompas (ego). Latar di kuburan usang menggambarkan perilaku ikal yang menyadari dan sadar bahwa ia telah belajar mencintai hidup dari orang yang membenci hidupnya.