Penerapan Pembelajaran Inkuiri Terbimbing untuk Meningkatkan Kompetensi Belajar IPA peserta Didik Kleas VIII SMPN 12 Padang

Materi pembelajaran IPA erat kaitannya dengan proses penemuan dan percobaan. Selama ini di SMPN 12 Padang belum menerapkan model pembelajaran penemuan atau inkuiri, sehingga kompetensi peserta didik masih rendah, karena peserta didik tidak terlibat secara langsung dalam proses pembelajaran.Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui peningkatan kompetensi ranah pengetahuan, sikap, dan keterampilan peserta didik dalam pembelajaran IPA dengan menerapkan model pembelajaran inkuiri terbimbing di kelas VIII SMPN 12 Padang. Jenis penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas. Subjek penelitian adalah peserta didik kelas VIII4 SMP Negeri 12 Padang tahun akademik 2016/2017 sebanyak 34 orang. Penelitian ini dilaksanakan dalam tiga siklus, setiap siklus terdiri dari perencanaan, tindakan, pengamatan, dan refleksi. Instrument penelitian ini adalah hasil evaluasi kompetensi pengetahuan, lembar observasi kompetensi sikap dan lembar observasi kompetensi keterampilan. Data penelitian ini dikumpulkan melalui evaluasi kompetensi pengetahuan, lembar observasi sikap, dan lembar pengamatan keterampilan peserta didik. Data hasil penelitian dianalisis secara kualitatif dan kuantitatif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pembelajaran inkuiri terbimbing dapat meningkatkan kompetensi ranah pengetahuan peserta didik terlihat dari hasil belajar pada siklus I adalah: 66,85, siklus I adalahI: 70,59 dan siklus ke-III adalah: 79,41. Hasil pengamatan kompetensi sikap, diperoleh siklus I adalah: 74, 19, siklus II adalah: 80, 59 dan siklus III adalah: 82, 55 dan hasil pengamatan kompetensi ranah keterampilan siklus I adalah:69, 76, siklus II adalah: 80,90 dan siklus III adalah: 82, 42, rata-rata dari ketiga siklus adalah: dengan kategori baik. Berdasarkan hasil penelitian disimpulkan bahwa terjadi peningkatan aktivitas dan didik hasil belajar siswa kelas VIII4 SMP Negeri 12 Padang melalui penerapan pembelajaran Inkuiri terbimbing. Pembelajaran berbasis inkuiri melibatkan peserta dalam penyelidikan (investigasi), membantu mereka mengidentifikasi masalah konseptual atau metodologis dalam wilayah investigasi, dan meminta mereka merancang cara mengatasi masalah.