Kesenian Sampelong di Nagari Tolang Maua, Kecamatan Mungka, Kabupaten 50 Kota Sumatera Barat

Kesenian Sampelong adalah kesenian tua Minangkabau yang masih dipengaruhi kebudayaan Hindu. Sampelong merupakan sebuah alat musik tiup tradisional terbuat dari bambu talang yang memiliki nada pentatonis jalua bukik yang mengiringi pendendang dalam menyanyikan lirik pantun lagu Sampelong. Fungsi dari permaianan kesenian sampelong dahulunya sebagai pengobat lelah keseharian bekerja. Sampelong dimainkan di kampaan gambir ketika waktu senggang dari aktifitas masyarakat mengalami perkembangan dan ditampilkan pada acara hiburan di luar upacara keagamaan. Penelitian ini menggunakan metode penelitian kualitatif deskriptif dengan fokus penelitian sejarah keberadaan kesenian, bentuk pertunjukan dan usaha pelestarian kesenian Sampleong masyarakat Nagari Tolang Maua Kecamatan Mungka. Teknik pengumpulan data adalah dengan cara observasi, wawancara, serta dokumentasi yang bertujuan untuk mendapatkan data baik dari lapangan maupun informan bersangkutan. Teknik analisis data yang dilakukan berdasarkan teori Miles dan Huberman, yaitu ; reduksi data, penyajian data dan verivikasi data. Temuan penelitian ini menunjukan bahwa kesenian Sampelong sudah ada dari zaman dulu dan diwariskan turun temurun dari nenek moyang masyarakat Nagari Tolang Maua. Kesenian Sampelong sudah mendapatkan pengakuan baik dari masyarakat maupun pemerintah sebagai sebuah seni pertujukan rakyat yang ditampilkan dalam beberapa acara hiburan, seperti pesta pernikahan, aqiqiah, dan dan acara panggung kesenian masyarakat. Bentuk pertunjukan kesenian ini adalah permainan alat musik Sampelong mengiringi nyanyian pantun lagu yang kisahnya berasal dari cerita keseharian masyarakat. Upaya dalam pelestarian kesenian Sampelong, seperti mengikuti acara Festival Budaya dalam daerah maupun diluar daerah, kolaborasi musik serta garapan musik tari dan mengajarkan kesenian ini pada kegiatan ekstrakurikuler sekolah di Nagari Tolang Maua.