Peningkatan Hasil Belajar Siswa Melalui Cooperative Learning Model Jigsaw dalam Pembelajaran IPS di Kelas III SDN 06 Pulai Anak Air Kota Bukittinggi

Berdasarkan hasil observasi peneliti di Sekolah Dasar tanggal 15 September 2009 bahwa proses pembelajaran IPS masih bersifat konvensional mengutamakan metoda ceramah. Hal ini mengakibatkan siswa mengalami kesulitan memahami materi dan konsep-konsep IPS yang berdampak terhadap rendahnya hasil belajar siswa. Karena itu dirasa perlu untuk memperbaiki proses pembelajaran dan hasil belajar siswa. Beragam model pembelajaran dapat digunakan untuk menyampaikan materi IPS agar tercipta PAKEM, di antaranya Cooperative Learning Model Jigsaw. Model ini dapat memberi kesempatan pada siswa untuk berpikir kritis dan berdiskusi dengan temannya untuk menjadikan dirinya “ahli” mereka dapat menjelaskan materi yang dibahasnya kepada temannya di kelompok asal. Model pembelajaran ini mendidik siswa bekerjasama, mau memberi dan menerima ide, saling tukar pendapat untuk memahami materi IPS dalam kelompok yang heterogen. Maka dirumuskan masalah “bagaimana penggunaan cooperatif learning model jigsaw di kelas III SD guna memperbaiki proses pembelajaran IPS untuk meningkatkan hasil belajar siswa. Tujuan dari penelitian tindakan kelas ini adalah untuk mendeskripsikan perencanaan, pelaksanaan dan hasil belajar siswa dengan menggunakan cooperative learning model Jigsaw pada tema “Lingkungan” Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan jenis penelitian tindakan kelas berkenaan dengan perbaikan proses pembelajaran pada suatu kelas untuk peningkatan hasil pembelajaran IPS. Penelitian ini di lakukan sebanyak dua siklus setiap siklus dilaksanakan 2x pertemuan dengan empat tahap kegiatan yaitu tahap perencanaan, pelaksanaan, pengamatan, refleksi. Setiap akhir pertemuan diadakan kuis untuk melihat peningkatan hasil belajar siswa. Selama pelaksanaan guru kelas III SD sebagai praktisi dan peneliti bertindak sebagai observer. Hasil penelitian memperlihatkan peningkatan hasil belajar siswa dari tes awal sebelum tindakan rerata nilai pree tes 5,7 setelah tindakan pada siklus I pertemuan I meningkat menjadi 6,4 dan pertemuan II menjadi 7,1 belum dapat dikatakan berhasil karena belum mencapai standar ketuntasan menurut BSNP yaitu 7,5 sehingga berlanjut pada siklus II melalui perbaikan pada proses pembelajaran, pada pertemuan I menjadi 7,4 dan pertemuan II meningkat menjadi 8,3 dengan demikian dapat disimpulkan pembelajaran IPS dengan penggunaan cooperative learning model jigsaw dapat meningkatkan proses pembelajaran dan hasil belajar IPS siswa pada tema lingkungan.