Juliawati, Dosi (2011) Tingkat Kemandirian Siswa Setelah Mengikuti Konseling Perorangan di SMA Negeri 7 Padang. Bachelor/Skripsi thesis, Universitas Negeri Padang.
final_B1_DOSI_JULIAWATI_83204_3277_2011.pdf
Download (198kB)
Abstract
Penelitian ini dilatar belakangi fenomena banyaknya siswa yang mengalami
KES-T (Kehidupan Efektif Sehari-hari Terganggu) yang telah mengikuti konseling
perorangan masih kurang mandiri dalam mengentaskan masalah yang dialami.
Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan kemandirian siswa setelah konseling
perorangan di SMA Negeri 7 Padang yang dilihat dari lima ciri kemandirian: (1)
pemahaman dan penerimaan diri secara positif dan dinamis, (2) pemahaman dan
penerimaan lingkungan secara objektif dan dinamis, (3) pengambilan keputusan
secara tepat, (4) pengarahan diri sesuai dengan keputusan yang telah diambil, (5)
perwujudan diri.
Penelitian ini tergolong penelitian deskriptif yaitu menggambarkan suatu
keadaan atau situasi tertentu sebagaimana adanya. Adapun subjek penelitian ini
adalah siswa SMA Negeri 7 Padang kelas X dan XI tahun ajaran 2010/ 2011 yang
telah mengikuti layanan konseling perorangan, yang berjumlah 88 orang siswa. Alat
pengumpul data digunakan angket dan data dianalisis dengan menggunakan teknik
statistik dengan mencari mean, standar deviasi, dan persentase skor.
Temuan penelitian mengungkapkan bahwa: (1) sebagian besar siswa (69,32%)
sudah memahami dan menerima diri secara positif dan dinamis, dan sebagian kecil
(30,68%) belum, (2) sebagian besar siswa (63,64%) sudah dapat memahami dan
menerima lingkungan secara objektif dan dinamis, dan sebagian kecil (36,36%)
belum, (3) sebagian besar siswa (60,23%) sudah dapat mengambil keputusan secara
tepat, dan sebagian kecil (39,77) belum, (4) sebagian besar siswa (67,05%) sudah bisa
mengarahkan diri sesuai dengan keputusan yang diambil, dan sebagian kecil
(32,95%) belum, (5) sebagian besar siswa (64,77%) sudah mewujudkan diri sendiri,
dan sebagian kecil (35,23%) belum.
Berdasarkan temuan penelitian tersebut, disarankan: (1) Guru bimbingan dan
konseling dalam pelayanan konseling agar selalu proaktif melaksanakan layanan
konseling perorangan sehingga siswa mendapatkan layanan konseling perorangan
secara menyeluruh (2) Guru bimbingan dan konseling agar selalu meningkatkan
wawasan, pengetahuan, nilai dan sikap dalam memberikan layanan konseling
perorangan, (3) Guru bimbingan dan konseling untuk tujuan memandirikan klien
dapat memanfaatkan layanan lain seperti layanan orientasi, layanan informasi,
layanan penempatan dan penyaluran, layanan penguasaan konten, layanan bimbingan
kelompok, layanan konseling kelompok, layanan konsultasi dan layanan mediasi
dalam membantu siswa memahami dan menerima diri dan lingkungan dengan baik,
mampu mengambil keputusan yang tepat, mampu mengarahkan diri sendiri dan
mampu mewujudkan diri secara optimal sehingga terwujudnya kondisi Kehidupan
Efektif Sehari-hari (KES).
| Item Type: | Thesis (Bachelor/Skripsi) |
|---|---|
| Subjects: | B Philosophy. Psychology. Religion > BF Psychology |
| Divisions: | Fakultas Ilmu Pendidikan > Bimbingan dan Konseling-S1 |
| Depositing User: | Sri Yulianti S.IP |
| Date Deposited: | 03 Dec 2025 02:09 |
| Last Modified: | 03 Dec 2025 02:09 |
| URI: | https://repository.unp.ac.id/id/eprint/31267 |
