Meningkatkan Pembelajaran Tematik Terpadu Melalui Model Pembelajaran Kontekstual bagi Anak Tunagrahita Ringan: Penelitian Tindakan Kelas di Kelas VIII SLB Negeri 2 Padang

Latar belakang penelitian ini adalah cara mengajar guru yang masih memisah-misahkan dalam melaksanakan proses pembelajaran tematik terpadu pada anak tunagrahita ringan kelas VIII dalam pembelajaran energi alternatif. Dalam pembelajarannya guru lebih dominan memakai metode ceramah, demonstrasi dan penugasan tanpa diberikan pemahaman langsung yang ia temukan dalam kehidupan sehari-hari sehingga anak merasa cepat bosan dengan cara mengajar guru. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui apakah melalui model pembelajaran kontekstual dapat meningkatkatkan pembelajaran tematik terpadu pada anak tunagrahita kelas VIII di SLB Negeri 2 Padang. Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian tindakan kelas (Classroom Action Research), yang dilakukan dalam bentuk kolaborasi dengan guru kelas. Subjek penelitian yaitu empat orang anak tunagrahita kelas VIII. Penelitian ini menggunakan siklus, dalam tiap siklus terdiri dari perencanaan, tindakan, observasi dan refleksi. Data diperoleh melalui observasi, dan tes . kemudian dianalisis secara kualitatif dan kuantitatif. Hasil penelitian menunjukan bahwa, proses pembelajaran tematik terpadu melalui model pembelajaran kontekstual mengalami perubahan dari siklus I ke siklus II. Siklus I anak belum mampu menemukan kaitan energi alternatif dengan kehidupan sehari-hari, anak mampu bertanya jika belum memahami pelajaran. Tetapi anak belum kompak dalam bekerja kelompok serta belum semua anak yang mau jika disuruh kedepan. Hasil dari pembelajaran energi alternatif dengan tematik terpadu pada siklus I kemampuan R adalah 48%, T 54%, K 63% dan S 59% . Pada siklus II anak sudah mampu menemukan makna energi alternatif dan mengaitkannya dengan kehidupan sehari-hari, anak sudah mulai kompak jika bekerja kelompok dan anak sudah mulai percaya diri jika disuruh kedepan. Pada siklus II kemampuan R meningkat menjadi 69%, T 75%, K 85%, dan S 81%. Maka, dari proses pembelajaran tematik terpadu menggunakan model pembelajaran kontekstual kemampuan siswa kelas VIII/C mengalami peningkatan. Disarankan pada guru agar dapat menggunakan model pembelajaran kontekstual dalam pembelajaran tematik terpadu.