Dampak Keberadaan Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Air Dingin terhadap Kondisi Sosial Ekonomi Pemulung di Kelurahan Balai Gadang Kecamatan Koto Tangah Kota Padang

Tujuan penelitian ini adalah mengetahui jenis pekerjaan pemulung sebelum menjadi pemulung, mengetahui tingkat pendapatan pemulung, dan mengidentifikasi pemenuhan kebutuhan pokok pemulung yang ada di Kelurahan Balai Gadang Kecamatan Koto Tangah. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif mix-methods yaitu gabungan antara metode kualitatif dan kuantitatif. Populasi penelitian adalah keseluruhan pemulung yang ada di Kelurahan Balai Gadang yaitu sebanyak 80 KK. Teknik pengambilan sampel yaitu total sampling. Hasil penelitian ini adalah : 1) Jenis pekerjaan pemulung sebelum menjadi pemulung di Kelurahan Balai Gadang pada usia 50 - 60 th dahulunya adalah buruh dan tani penggarap, sedangkan pemulung pada usia di bawah 50 th pemulung tersebut langsung bekerja sebagai pemulung tetap di TPA Air Dingin, 2) Pendapatan pemulung sebagian ada yang di bawah UMP, sebagian ada yang di atas UMP Kota Padang. Upah Minimum Propinsi (UMP) sebesar Rp 1. 490. 000 tahun 2014. Besarnya pendapatan dipengaruhi oleh faktor fisik pemulung sehat atau tidak, usia dan waktu yang dibutuhkan untuk mengumpulkan barang bekas jenis serta berat barang bekas yang mereka kumpulkan, 3) Secara keseluruhan pemenuhan kebutuhan pokok para pemulung kurang terpenuhi. Untuk kebutuhan pangan, para pemulung tersebut tidak bisa memenuhi kaidah 4 sehat 5 sempurna. Untuk kebutuhan sandang, para pemulung tersebut hanya membeli pakaian sekali dalam setahun dan mendapatkan pakaian dari pemberian orang lain serta dari hasil memulung. Untuk kebutuhan papan, umumnya rumah para pemulung tersebut dalam kondisi tidak layak huni karena luas rumah pemulung tersebut tidak sesuai standar minimal yaitu ±8m² per orang.