Peningkatan Kemampuan Membaca Literal dengan Menggunakan Strategi KWL (Know-Want To Know-Learned) di Kelas III Sekolah Dasar Negeri 24 Aie Angek Kecamatan Sijunjung.

Membaca adalah salah satu aspek kemampuan berbahasa yang diajarkan di Sekolah Dasar (SD), dengan tujuan agar peserta didik mengerti maksud yang terkandung dalam bacaan sehingga memahami isi bacaan dengan baik dan benar. Bertolak dari kenyataan di lapangan, pembelajaran membaca di Sekolah Dasar belum terlaksana secara optimal. Akibatnya, peserta didik kurang aktif, kreatif bahkan tidak tertarik pada pembelajaran membaca. Penelitian ini bertujuan untuk peningkatan kemampuan membaca literal dengan menggunakan strategi membaca KWL (Know - Want to Know - Learned) di kelas III Sekolah Dasar Negeri 24 Aie Angek Kecamatan Sijunjung. Jenis penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas. PTK merupakan proses berdaur (cyclical) yang terdiri dari empat tahapan, planing, action, observation/evaluation, dan reflection. Keefektifan tindakan pada setiap siklus diukur dari hasil observasi dan penilaian kemampuan membaca. Data hasil observasi dideskripsikan, diinterprestasikan, kemudian direfleksikan untuk menentukan tindakan perbaikan pada siklus berikutnya. Data hasil penilaian kemampuan membaca dianalisis dengan cara mendeskripsikan penilaian kemampuan membaca antar siklus. Kriteria keberhasilan pembelajaran mengacu pada hasil belajar berupa authentic assessment (scoring rubric) yang dicapai peserta didik pada setiap siklus. Kriteria keberhasilan adalah skor rata-rata yang dicapai peserta didik, dengan kualifikasi Baik (B). Keefektifan pembelajaran dengan menggunakan strategi membaca KWL (Know - Want to Know - Learned) dapat meningkatkan kemampuan membaca literal peserta didik. Peningkatan kemampuan membaca literal ini, disebabkan karena pembelajaran dilaksanakan sesuai dengan perencanaan, pelaksanaan, dan penilaian, melalui proses tahapan membaca yaitu, prabaca, saat-baca dan pascabaca dengan menggunakan strategi membaca KWL (Know - Want to Know - Learned). Penelitian ini juga disarankan untuk diimplikasikan oleh guru, KKG, pengawas, dan Dinas Pendidikan.