Kontribusi Self Control dan Self Esteem terhadap Kecanduan Smartphone dan Implikasinya dalam Pelayanan Bimbingan dan Konseling

Kecanduan smartphone yang terjadi pada mahasiswa membuat aktivitas dan pola perilaku kesehariannya berubah. Hal ini terlihat dari fenomena umum yang terjadi sekarang. Mahasiswa cenderung asik dengan kehidupan dunia maya dan perhatian yang lebih sedikit pada kehidupan nyata, komunikasi cenderung lebih sering terjadi melalui akun-akun media sosial mereka dibandingkan dengan komunikasi secara langsung. Ada beberapa faktor yang mempengaruhi kecanduan smartphone, di antaranya yaitu self control dan self esteem. Penelitian ini bertujuan untuk; (1) mendeskripsikan self control, self esteem, dan kecanduan smartphone mahasiswa, serta (2) menguji kontribusi self control dan self esteem terhadap kecanduan smartphone mahasiswa, serta self control dan self esteem secara bersama-sama terhadap kecanduan smartphone mahasiswa. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dengan metode deskriptif dan korelasional. Populasi penelitian ini adalah mahasiswa UNP sebanyak 33480 mahasiswa, dengan sampel 400 mahasiswa yang dipilih dengan teknik Proportional Random Sampling. Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini yaitu skala self control, self esteem, dan kecanduan smartphone dengan model Likert. Data dianalisis dengan teknik statistik deskriptif, kemudian menggunakan analisis regresi linier sederhana dan analisis regresi linear ganda. Temuan penelitian membuktikan bahwa secara umum; 1) self control mahasiswa berada pada kategori tinggi, self esteem mahasiswa berada pada kategori tinggi, kecanduan smartphone mahasiswa berada pada kategori sedang, dan 2) terdapat kontribusi self control terhadap kecanduan smartphone mahasiswa sebesar 30,1%, (r = 0.548), self esteem terhadap kecanduan smartphone sebesar 25,9%, (r = 0,509), serta self control dan self esteem secara bersama-sama terhadap kecanduan smartphone sebesar 30,4%, (r = 0,552) dengan signifikansi 0.000. Penelitian ini berimplikasi sebagai dasar bagi Konselor untuk membantu mahasiswa dalam mengurangi kecanduan smartphone.