Peningkatan Motivasi Belajar Siswa melalui Metode Pemberian Tugas Terstruktur pada Mata Pelajaran Mengolah Makanan Indonesia di SMK N 3 Kota Solok

Berdasarkan pengamatan langsung pada waktu melaksanakan PLK dan
informasi dari guru Tata Boga SMK N 3 Kota Solok yang mengajar pada mata pelajaran
Mengolah Makanan Indonesia, terlihat bahwa motivasi belajar siswa dinilai masih
belum optimal. Hal ini ditandai dengan seringnya siswa izin pada saat jam pelajaran,
mengantuk, melamun, berisik pada saat pelajaran berlangsung, pindah-pindah tempat
duduk saat belajar dan kurangnya inisiatif siswa dalam pembelajaran, sehingga
berdampak kepada hasil belajar siswa. Penelitian ini secara umum bertujuan untuk
meningkatkan motivasi belajar siswa dalam mata pelajaran Mengolah Makanan
Indonesia dengan menggunakan pemberian tugas terstruktur di SMK N 3 Kota Solok.
Jenis penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Subjek penelitian ini
adalah siswa SMK N 3 Kota Solok Program Studi Keahlian Tata Boga kelas XI Tahun
ajaran 2012-2013 dengan jumlah siswa 20 orang. Mata pelajaran yang diteliti adalah
mata pelajaran Mengolah Makanan Indonesia. Instrumen yang digunakan berupa angket
(kuesioner) yang disusun dalam bentuk skala likert dan lembar observasi. Uji Validitas
dan Reliabilitas sudah di uji cobakan. Uji Validitas instrumen dilaksanakan
menggunakan kesahihan isi (content validity) dan kesahihan butir sedangkan uji
Reliabilitas dilakukan dengan rumus Alpha Cronbach. Data yang diperoleh (angket) di
analisis secara deskriptif dan Lembar observasi dianalisis secara deskriptif dengan
menggunakan teknik persentase.
Berdasarkan hasil analisis data di temukan bahwa : 1) Sebelum menggunakan
metode pemberian tugas terstruktur motivasi dan hasil belajar siswa masih rendah. Hal
ini diperoleh dari hasil analisis data bahwa siswa yang termasuk dalam kategori sangat
rendah 8 orang (40%), rendah 3 orang (15%), sedang 5 orang (25%), tinggi 3 orang
(15%), dan sangat tinggi 1 orang (5%), 2) Setelah guru mengajar menggunakan metode
pemberian tugas terstruktur motivasi dan hasil belajar siswa meningkat. Peningkatan
tersebut antara lain siswa yang termasuk dalam kategori sangat rendah dan rendah
menjadi tidak ada, kategori sedang 3 orang (15%), tinggi 7 orang (35%), dan sangat
tinggi 10 orang (50%).
Berdasarkan hasil penelitian disimpulkan bahwa metode pemberian tugas
terstruktur dapat meningkatkan motivasi belajar yang akhirnya juga meningkatkan hasil
belajar siswa khususnya pada mata pelajaran Mengolah Makanan Indonesia. Untuk itu,
penggunaan metode yang bervariasi perlu diterapkan guru dalam proses pembelajaran.
Salah satunya adalah metode pemberian tugas terstruktur.