Tradisi Mantra Pengobatan Pada Masyarakat Koto Rawang Kecamatan Lengayang Kabupaten Pesisir Selatan

Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan: (1) struktur teks mantra pengobatan, (2) aspek pendukung pembacaan mantra pengobatan, (3) proses pewarisan mantra pengobatan. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan metode deskriptif. Informan dalam penelitian ini ada tiga orang yang memiliki dan menggunakan mantra pengobatan. Data dikumpulkan melalui teknik observasi atau pengamatan, wawancara, dan pencatatan data. Mantra pada penelitian ini dibatasi kepada mantra tasapo, mantra katulangan, dan mantra biso. Hasil penelitian menunjukkan bahwa struktur teks mantra pengobatan terdiri atas: bagian pembuka, isi, dan penutup. Pembuka berupa pengucapan salam, ta’auz, dan basmallah. Pada umumnya, setiap pembukaan mantra dimulai dengan membacakan basmallah. Pada bagian isi mantra, masing-masing pemilik mantra mempunyai ciri khasnya yang membedakan antara mantra yang satu dengan mantra lainnya. Pada bagian penutup mantra, umumnya ditutup dengan membaca La ilaha illallah. Aspek pendukung pembacaan mantra terdiri atas: (1) waktu dalam membawakan mantra, (2) tempat dalam membawakan mantra, (3) peristiwa atau kesempatan dalam membawakan mantra, (4) pelaku dalam membawakan mantra, (5) perlengkapan dalam membawakan mantra, (7) pakaian dalam membawakan mantra, dan (8) cara dalam membawakan mantra. Dari delapan aspek pendukung pembacaan mantra tersebut, masing-masing pemilik mantra mempunyai ciri khas tersendiri dalam membawakan mantra. Pewarisan mantra pengobatan di Koto Rawang Kecamatan Lengayang Kabupaten Pesisir Selatan ditujukan kepada calon penerima mantra yang harus memenuhi persyaratan dan ketentuan dalam menerima mantra. Pada penelitian ini, dibahas bagaimana cara pawang memperoleh mantra dan cara pewarisan mantra. Proses pewarisan mantra memiliki beberapa persyaratan yang harus dilaksanakan, yaitu: (1) mengenal diri sendiri, (2) pemutusan kaji, dan (3) syarat penggunaan mantra dalam kehidupan sehari-hari.