Pengaruh Faktor Internal dan Eksternal terhadap Pembiayaan Bermasalah pada Bank Umum Syariah (BUS) dan Bank Pembiayaan Rakyat Syariah (BPRS) di Indonesia

Penelitian ini dilakukan untuk menguji faktor-faktor yang mempengaruhi Non Performing Financing (NPF) di Bank Umum Syariah (BUS) dan Bank Pembiayaan Rakyat Syariah (BPRS) di Indonesia seperti: Rasio Permodalan (CAR), Return On Asset (ROA), Inflasi, dan Nilai Tukar.
Data yang digunakan adalah data sekunder berupa time series data bulanan dari tahun 2016 hingga 2018. Metode yang digunakan adalah: (1) Ordinanry Least Square (OLS), (2) Uji Asumsi Klasik yang diproses melalui aplikasi Eviews 8.0.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa: (1) Capital Adequacy Ratio (CAR) berpengaruh negatif dan signifikan terhadap Non Performing Finansial (NPF) pada Bank Umum Syariah (BUS) dan Bank Pembiayaan Rakyat Syariah (BPRS) (2) Return On Asset (ROA) berpengaruh negatif dan signifikan terhadap Non Performing Finansial (NPF) pada Bank Umum Syariah (BUS) dan pada Bank Pembiayaan Rakyat Syariah memiliki pengaruh positif dan signifikan. (3) Inflasi berpengaruh positif dan tidak signifikan terhadap Bank Umum Syariah (BUS) dan Bank Pembiayaan Rakyat Syariah (BPRS). (4) Nilai Tukar berpengaruh positif dan tidak signifikan terhadap Non Performing Finansial (NPF) pada Bank Umum Syariah (BUS) dan pada Bank Pembiayaan Rakyat (BPRS) Syariah memiliki pengaruh positif dan signifikan. (5) Perbandingan antara BUS dan BPRS dapat dilihat bahwa darike empat variabel penelitian pada BPRS lebih banyak yang signifikan mempengaruhi NPF dibandingkan BUS, dan pada koefisien ROA BPRS yang memiliki pengaruh positif pada BPRS juga tidak sesuai teori yang ada sedangkan pada BUS ROA berpengaruh negatif.