Pengaruh Pemakaian Masker Pisang Ambon dan Tepung Bengkoang Terhadap Perawatan Kulit Wajah Kering

Kulit merupakan salah satu alat tubuh manusia yang terpenting, yang paling luas, dan
terletak paling luar. Jenis kulit wajah kering cenderung kepada kondisi yang bermasalah
dibandingkan dengan jenis kulit wajah normal, jenis kulit wajah berminyak dan jenis kulit
wajah kombinasi. Keadaan kulit wajah kering sering di temui pada wanita yang telah berusia
sekitar 35 tahun ke atas hal ini bisa terjadi dikarenakan daya serap kulit mulai berkurang, otototot
wajah mulai kendur, dan kelenjar sebaceous tidak memproduksi sebum yang cukup untuk
kulit dan kurangnya perawatan. Kulit akan mengalami kekeringan ketika seseorang mulai
menginjak usia 35 tahun. Munculnya kulit kering dan bersisik sering kali mengganggu dalam
berpenampilan sudah tentu rasa minder atau tidak percaya diri akan selalu datang dan
memberikan ketidak nyamanan dalam pergaulan karena mempengaruhi kecantikan seseorang.
Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis perawatan kulit wajah kering dengan menggunakan
pencampuran pisang ambon dan tepung bengkoang sebagai masker yang dinilai dari indikator
tekstur kulit wajah, pori-pori kulit wajah, warna kulit wajah, dan garis-garis halus/kerutan.
Jenis penelitian ini adalah quasi eksperimen (eksperimen semu) desain eksperimen non
equivalent control group design. Objek penelitian ini adalah wanita berusia 35-45 tahun yang
memiliki jenis kulit wajah kering. Populasi penelitian ini adalah Ibu-ibu PKK Komplek
Perumahan Padang Sarai Permai yang memiliki kulit wajah kering. Pengambilan sampel
digunakan teknik purposive sampling yang dilaksanakan secara voolunter (suka rela) dengan
jumlah sampel 12 orang. Data yang terkumpul dalam penelitian ini berupa data primer yang
diperoleh langsung dari responden dengan mengisi format penilaian yang telah disediakan.
Data penelitian yang terkumpul dianalisis menggunakan analisis varians (ANAVA) dan uji
Duncan.
Berdasarkan hasil analisis data membuktikan bahwa terdapat pengaruh yang signifikan
dari pengaruh pencampuran pisang ambon dan tepung bengkoang sebagai bahan masker
terhadap perawatan kulit wajah kering. Dilihat dari indikator tekstur kulit wajah didapat F
hitung (3,107), pori-pori kulit wajah didapat F hitung (2,643), warna kulit wajah didapat F
hitung (1,993), garis-garis halus/kerutan kulit didapat F hitung (3,007) sementara tekstur kulit
wajah dan garis-garis halus/kerutan > dari F tabel (2,74). Pori-pori kulit wajah dan warna kulit
wajah < dari F tabel (2,74). Pengujian lanjutan dengan uji Duncan menunjukan bahwa dari
indikator tekstur kulit wajah terdapat perbedaan antara perlakuan kontrol dengan eksperimen 1,
eksperimen 2 dan eksperimen 3, sedangkan tidak terdapat perbedaan antara eksperimen 1,
eksperimen 2 dan eksperimen 3 karena berada pada kolom yang sama. Indikator pori-pori kulit
wajah tidak terdapat perbedaan antara perlakuan eksperimen 1, 2, dan 3 dan tidak terdapat
perbedaan antara perlakuan kontrol, eksperimen 1 dan 2. Diperoleh perbedaan antara perlakuan
kontrol dengan eksperimen 3. Indikator warna kulit wajah tidak terdapat perbedaan antara
perlakuan eksperimen 1, 2 dan 3. Sementara terdapat perbedaan antara perlakuan kontrol
dengan eksperimen 3. Indikator garis-garis halus/kerutan tidak terdapat perbedaan antara
perlakuan eksperimen 1, 2 dan 3. Dilain pihak terdapat perbedaan antara perlakuan kontrol
dengan eksperimen 2. Pencampuran pisang ambon dan tepung bengkoang dapat bermanfaat
sebagai bahan masker terhadap perawatan kulit wajah kering dengan frekuensi pemakaian
terbaik pada kelompok perlakuan 2 kali seminggu
i