Pengaruh Profitabilitas, Tingkat Pertumbuhan dan Risiko Keuangan terhadap Praktik Perataan Laba pada Perusahaan Manufaktur di Bursa Efek Indonesia

Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan bukti empiris mengenai: (1)Pengaruh profitabilitas terhadap praktik perataan laba. (2) Pengaruh tingkat pertumbuhan terhadap praktik perataan laba. (3) Pengaruh risiko keuangan terhadap praktik perataan laba. Jenis penelitian ini digolongkan sebagai penelitian yang bersifat kausatif. Populasi dari penelitian ini adalah seluruh perusahaan manufaktur di Bursa Efek Indonesia (BEI) dari tahun 2006-2009. Sampel ditentukan berdasarkan metode purposive sampling, sebanyak 64 perusahaan. Data yang diperlukan diperoleh dari Indonesian Capital Market Directory (ICMD) dan laporan keuangan perusahaan melalui situs www.idx.co.id. situs resmi publikasi PT. BEI. Teknik analisis data dengan menggunakan regresi logistik dan uji t dengan menggunakan program SPSS. Hasil penelitian membuktikan bahwa (1)Profitabilitas berpengaruh signifikan positif terhadap praktik perataan dengan signifikansinya sebesar 0,018 < 0,05 dan nilai koefisien yang positif sebesar 4,187 serta wald test yang menunjukkan t hitung sebesar 5,610> dari t sebesar 1,6509 sehingga H 1 tabel diterima (2)Tingkat pertumbuhan berpengaruh signifikan negatif terhadap praktik perataan laba dengan signifikansinya 0,042 < 0,05 dan nilai koefisien yang positif sebesar 1,140 serta wald test yang menunjukkan t sebesar 4,134> dari t tabel sebesar 1,6509 H ditolak (3)Risiko keuangan berpengaruh signifikan positif terhadap praktik perataan laba dengan 2 signifikansinya sebesar 0,037 < 0,05 dan nilai koefisien yang positif sebesar 1,726 serta wald test yang menunjukkan t hitung sebesar 4,343 > dari t sebesar 1,6509 sehingga H 3 tabel diterima. Penelitian ini menyarankan: (1) Bagi investor diharapkan dapat lebih berhati-hati memperoleh informasi keuangan sebagai dasar pengambilan keputusan sehubungan dengan adanya praktik perataan laba pada perusahaan yang sudah go public di Indonesia.(2) Bagi perusahaan, sebaiknya meningkatkan kinerjanya mengelola perusahaan dengan efektif dan efisien, sehingga bisa mencapai ROA yang baik, dengan demikian manajemen tidak perlu lagi meratakan laba untuk mencapai ROA yang baik. (3) Untuk peneliti selanjutnya, dapat menggunakan model konteks yang lain untuk meneliti praktik perataan laba dengan variabel yang lebih kompleks. Selain itu objek penelitian juga dapat diperluas dengan mengambil sampel selain dari perusahaan manufaktur yang terdaftar di PT. BEI.