Peningkatan Hasil Belajar Siswa pada Pembelajaran IPA dengan Menggunakan Metode Eksperimen di Kelas V SD Negeri 31 Pasir Kandang Kecamatan Koto Tangah Padang

Penelitian ini dilandasi oleh kenyataan di lapangan bahwa dalam pembelajaran IPA guru jarang menggunakan metode eksperimen, kerena menurut guru metode eksperimen membutuhkan biaya, peralatan, dan waktu yang banyak. Oleh sebab itu guru lebih memilih menggunakan metode ceramah dan penugasan, sehingga mengakibatkan siswa kurang aktif dalam pembelajaran, siswa cepat lupa terhadap materi yang telah dipelajari, dan hasil belajar siswapun belum mencapai KKM yang telah ditetapkan, yaitu 65. Melihat kondisi yang demikian maka dilakukan penelitian terhadap pembelajaran IPA di SD. Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan hasil belajar siswa pada pembelajaran IPA di kelas V SDN 31 Pasir Kandang Kecamatan Koto Tangah Padang tahun ajaran 2010/2011 dengan menggunakan metode eksperimen. Jenis penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas dengan menggunakan pendekatan kualitatif dan kuantitatif, yang terdiri atas dua siklus. Setiap siklus dilakukan dengan menggunakan langkah-langkah metode eksperimen, yaitu (1)menjelaskan tujuan dari eksperimen, (2) menyebutkan alat dan bahan yang akan digunakan, (3) menjelaskan tahap-tahap kegiatan eksperimen yang akan dilaksanakan, (4) mengamati percobaan dan mencatat hasil percobaan yang dilakukan, dan (5) menyimpulkan hasil percobaan. Subjek penelitian ini adalah peneliti sebagai guru dan siswa kelas V SD Negeri 31 Pasir Kandang Kecamatan Koto Tangah Padang Instrumen penelitian ini berupa soal dan lembar observasi. Analisis data dalam penelitian ini dilakukan dengan cara analisis data kualitatif dan kuantitatif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa proses pembelajaran dengan menggunakan metode eksperimen dapat meningkatkan hasil belajar IPA siswa. Peningkatan hasil belajar siswa dapat dilihat dari: (a) rata-rata skor aspek afektif pada siklus I diperoleh nilai 70 yang berada pada kriteria baik, lalu nilai tersebut meningkat menjadi 80 pada siklus II yang berada pada kriteria sangat baik. (b) rata-rata skor aspek psikomotor siswa pada siklus I diperoleh nilai 80 yang berada pada kriteria baik. Selanjutnya nilai tersebut meningkat menjadi menjadi 89 pada siklus II, nilai tersebut berada pada kriteria sangat baik. (c) rata-rata skor aspek kognitif pada siklus I memperoleh nilai 64,8 dengan hanya 8 orang siswa mencapai ketuntasan minimal, sedangkan pada siklus II diperoleh rata-rata skor aspek kognitif siswa dengan nilai 83 dimana semua siswa mampu mencapai ketuntasan minimal yang telah ditetapkan. Dengan demikian pada siklus II penelitian ini semua siswa kelas V SD Negeri 31 Pasir Kandang Kota Padang mampu mencapai ketuntasan belajar minimal yang telah ditetapkan