Peningkatan Hasil Belajar Operasi Penjumlahan Pecahan Berpenyebut Sama Melalui Pendekatan Contextual Teaching and Learning (CTL) pada Siswa Kelas IV SD Negeri 15 Ulu Gadut Kota Padang

Berdasarkan observasi yang dilaksanakan pada tanggal 5 Januari 2011 di
kelas IV SD Negeri 15 Ulu Gadut Kota Padang menunjukkan bahwa
pembelajaran penjumlahan pecahan berpenyebut sama belum terlaksana dengan
baik. Hal ini disebabkan karena pembelajaran penjumlahan berpenyebut sama
masih dilaksanakan secara konvensional. Guru masih menggunakan metode
ceramah dalam proses pembelajaran. Hal ini menyebabkan siswa kurang aktif
dalam belajar dan hasil belajar yang diperolehnya rendah. Tujuan penelitian ini
adalah untuk mendeskripsikan peningkatan hasil belajar operasi penjumlahan
pecahan berpenyebut sama melalui pendekatan Contextual Teaching and
Learning (CTL).
Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas (action research) di
bidang pendidikan dan pengajaran operasi penjumlahan pecahan berpenyebut
sama dengan menggunakan pendekatan kualitatif dan kuantitatif. Penelitian ini
berkenaan dengan peningkatan proses pembelajaran operasi penjumlahan pecahan
berpenyebut sama pada kelas IV SD. Dalam pelaksanaannya, penelitian ini
dilakukan untuk dua siklus. Setiap siklus terdiri atas kegiatan perencanaan,
pelaksanaan tindakan yang disertai observasi, dan refleksi.
Hasil penelitian yang dilaksanakan dalam dua siklus menunjukkan bahwa
penggunaan pendekatan Contextual Teaching and Learning (CTL) dapat
meningkatkan hasil belajar operasi penjumlahan pecahan berpenyebut sama. Hal
ini dapat dilihat dari (1) kemampuan siswa untuk memahami konsep dan
menyelesaikan operasi penjumlahan pecahan berpenyebut sama sangat baik,
(2)kemampuan siswa untuk berpikir secara kritis dan sitematis, (3) persentase
hasil rata-rata kelas siswa pada aspek kognitif 81% pada siklus I meningkat
menjadi 97% di siklus II, pada aspek afektif 74% pada siklus I meningkat menjadi
80%, dan pada aspek psikomotor 73% pada siklus I meningkat menjadi 80% dan
(4)ketuntasan belajar yang semula hanya 71% pada siklus I meningkat menjadi
100% pada akhir siklus II. Dengan demikian, penelitian tindakan kelas ini perlu
diterapkan dan dikembangkan dalam rangka peningkatan mutu pendidikan di
masa yang akan datang.