Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Kesempatan Kerja pada Industri Manufaktur di Sumatera Barat

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menganalisis: (1) pengaruh
perekonomian terhadap kesempatan kerja industri manufaktur di Sumatera Barat,
(2) pengaruh upah riil terhadap kesempatan kerja industri manufaktur di
Sumatera Barat, (3) pengaruh investasi terhadap kesempatan kerja industri
manufaktur di Sumatera Barat, dan (4) pengaruh perekonomian, upah riil, dan
investasi terhadap kesempatan kerja industri manufaktur di Sumatera Barat.
Penelitian ini tergolong penelitian deskriptif dan asosiatif yaitu penelitian
yang mendeskripsikan variabel penelitian dan menemukan ada tidaknya pengaruh
antara variabel bebas dangan variabel terikat. Data yang digunakan adalah data
time series yaitu data yang dikumpulkan dari waktu ke waktu mulai dari tahun
1990 sampai dengan tahun 2009. Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini
adalah dukumentasi dan studi pustaka. Sedangkan analisis data yang digunakan
adalah Analisis Deskriptif dan Induktif yaitu: Uji Multikolinearitas, Uji
Normalitas Sebaran Data Residual, Uji Heterokedastisitas, Uji Autokorelasi, Uji
Koefisien Determinasi, Uji Analisis Regresi Berganda, Uji t dan Uji F.
Hasil penelitian menunjukan bahwa (1) perekonomian berpengaruh
signifikan dan negatif terhadap kesempatan kerja industri manufaktur di Sumatera
Barat (sig = 0,037 < 0,05), (2) upah riil tidak berpengaruh signifikan dan negatif
terhadap kesempatan kerja industri manufaktur di Sumatera Barat (sig = 0,599 <
0,05), (3) investasi berpengaruh signifikan dan positif terhadap kesempatan kerja
industri manufaktur di Sumatera Barat (sig = 0,006 < 0,05) , (4) dan secara
bersama-sama perekonomian, upah riil, dan investasi berpengaruh signifikan
terhadap kesempatan kerja industri manufaktur di Sumatera Barat.
Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan, maka disarankan (1)
Diperlukan peranan pemerintah atau pengambil kebijakan untuk mampu
menyediakan lapangan kerja bagi tenaga kerja, dengan cara membantu tumbuh
dan berkembangnya industri padat karya yang dirasa lebih mampu menyerap
tenaga kerja, untuk mencapai tujuan tersebut salah satu caranya adalah dengan
strategi industrialisasi dengan menggunakan lebih banyak tenaga kerja daripada
menggunakan mesin-mesin. (2) diperlukan peran pemerintah untuk lebih
memperhatikan terhadap kendala-kendala yang menghambat investasi, seperti
mempermudah birokrasi bagi investor yang ingin menanamkan modalnya demi
kelancaran proses produksi, dan menjaga agar keadaan perekonomian Sumatera
Barat tetap stabil dan kondusif agar para investor tertarik menanamkan modalnya
khususnya pada industri manufaktur di Sumatera Barat, (3) Pemerintah agar
melaksanakan penekanan upah riil secara cepat baik dengan perundang-undangan
dan mencoba mengurangi kenaikan upah riil dan tingkat harga secara cepat.