Analisis Pengaruh Perkembangan Sektor Keuangan terhadap Industrialisasi pada Negara Industri Baru di Asia Pasifik

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh perkembangan sektor keuangan yang
dilihat dari (1) kedalaman keuangan dengan parameternya yaitu kredit domestik ke sektor swasta
dan (2) efisiensi keuangan dengan parameternya yaitu interest rate spread, serta keterbukaan
perdagangan dan arus masuk investasi asing langsung sebagai variabel kontrol terhadap
industrialisasi pada lima Negara Industri Baru di Asia Pasifik yaitu China, Malaysia, Indonesia,
Filipina, dan Thailand.
Penelitian ini berjenis deskriptif dan induktif. Data yang digunakan adalah data sekunder
panel dari tahun 2000 hingga 2019 yang diperoleh dari lembaga terkait. Penelitian ini
menggunakan regresi data panel statis dengan model terpilih yakni Fixed Effect Model untuk
mengetahui bagaimana pengaruh variabel independen terhadap variabel dependen.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa perkembangan sektor keuangan memberikan
pengaruh signifikan terhadap industrialisasi pada negara industri baru di Asia Pasifik. Selanjutnya,
secara parsial (1) kedalaman keuangan berpengaruh negatif dan signifikan terhadap industrialisasi
pada negara industri baru di Asia Pasifik (2) efisiensi keuangan berpengaruh positif dan signifikan
terhadap industrialisasi pada negara industri baru di Asia Pasifik.
Berdasarkan hasil penelitian ini, pemerintah dan lembaga terkait sebaiknya dapat
menciptakan regulasi pelengkap terkait upaya mendorong pertumbuhan sektor industri agar
beriringan dengan perkembangan sektor keuangan. Bank sentral juga diharapkan senantiasa
meningkatkan efisiensi keuangan melalui manajemen suku bunga yang efektif. Sehingga bank
sentral dapat memberikan stimulus yang besar untuk peningkatan jumlah produksi nasional di
sektor riil terutama industri. Bahkan institusi keuangan sebaiknya mampu mengelola tingkat
kapitalisasi pasarnya dengan baik sehingga tidak berdampak pada penggunaan modal yang besar
yang pada gilirannya berpengengaruh pada spread suku bunga. Sehingga efisiensi keuangan dapat
tercapai dan mengoptimalkan fungsi intermediasi institusi keuangan.