Perbedaan Self-Awareness Berdasarkan Tipe Kepribadian Ambivalen pada Penyalahguna NAPZA di Sumatera Barat

Self-awareness sangat penting dalam kehidupan manusia khususnya padapenyalahguna NAPZA. Kesadaran diri juga memungkinkan seseorang untukmengingat dan mengenali diri sendiri agar pikiran, emosi, dan akibat dari tindakandapat mengevaluasi diri sendiri. Kepribadian menjadi salah satu penentukesadaran diri seseorang di lingkungannya dan kepribadian ambivalen menjadikepribadian yang paling banyak dimiliki oleh penyalahguna NAPZA di SumateraBarat. Penelitan ini bertujuan untuk melihat perbedaan self-awareness padapenyalahguna NAPZA berdasarkan kepribadian ambivalen di Sumatera Barat.
Desain penelitian yang digunakan adalah kuantitatif berjenis komparatif.Populasi dalam penelitian ini adalah 254 penyalahguna NAPZA yang didapatkandari penelitian induk mengenai profil kepribadian penyalahguna NAPZA diSumatera Barat. teknik pengambilan sampelnya adalah purpossive samplingdengan jumlah sampel sebanyak 90 orang penyalahguna NAPZA yangberkepribadian ambivalen. Data yang didapatkan menggunakan skala self-awareness dan MPTI (Millon Personality Type Inventory). Teknik analisis datayang digunakan adalah anava 1 jalur.
Berdasarkan hasil analisis data didapatkan pengkategorian skor self-awareness penyalahguna NAPZA yang berkepribadian pasif berada pada kategoritinggi, dan penyalahguna NAPZA dengan berkepribadian aktif dan pasif-aktifberada pada kategori yang sedang. Hasil uji beda diperoleh nilai F sebesar 3,824dengan signifikansi 0,026 (p < 0,05). Hasil tersebut menunjukkan bahwa terdapatperbedaan self-awareness yang signifikan ditinjau dari tipe kepribadian ambivalenpada penyalahguna NAPZA di Sumatera Barat.