Peningkatan Hasil Belajar IPA melalui Model Kooperatif Tipe Jigsaw pada Siswa Kelas IV SDN 02 Campago Guguk Bulek Kota Bukittinggi

Penelitian ini berawal dari kenyataan yang ditemui di Sekolah Dasar Negeri 02 Campago Guguk Bulek Kota Bukittinggi bahwa hasil belajar IPA siswa tentang alat indera kurang berhasil. Hal ini disebabkan guru masih dominan menggunakan metoda ceramah dan tidak terllau melibatkan siswa dalam pembelajaran. Padahal untuk menyampaikan materi alat indera dibutuhkan model pembelajaran yang efektif dan menyenangkan, sehingga siswa dapat memahami konsep alat indera dan tidak merasa bosan. Diantara berbagai model pembelajaran yang ada terdapat Kooperatif Tipe Jigsaw. Tipe ini memberikan kesempatan bagi siswa untuk berpikir dan berdiskusi dengan teman untuk menjadikan diri “ahli” sehingga mereka dapat menjelaskan materi yang mereka bahas dalam kelompok ahli kepada teman-temannya di kelompok kooperatif (asal). Penelitin ini bertujuan meningkatkan hasil belajar IPA melalui model kooperatif tipe Jigsaw pada siswa kelas IV SDN 02 Campago Guguk Bulek Kota Bukittinggi tahun ajaran 2010/2011. Penelitian ini merupakan Penelitian Tindakan Kelas (PTK) yang terdiri dari empat tindakan yaitu perencanaan, tindakan, observasi dan refleksi yang dilaksanakan dalam dua siklus. Pada siklus I materinya struktur alat indera dan cara kerja alat indera dan siklus II materinya gangguan pada alat indera dan cara merawat alat indera. Dimana setiap siklus dilaksanakan dua kali pertemuan dengan alokasi waktu 210 menit. Penelitian ini dilaksanakan pada SDN 02 Campago Guguk Bulek dengan subjek penelitian adalah kelas IV SD. Pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan teknik observasi, pencatatan lapangan dan evaluasi berupa soal objektif dan isian pendek 20 butir soal. Hasil penelitian yang telah dilakukan ternyata RPP siklus I pertemuan I 7,85%, pertemuan II meningkat menjadi 8,21%, dan siklus II pertemuan I meningkat lagi 9,28%, dan terus meningkat lagi pada pertemuan II 9,64%. Pelaksanaan juga mengalami peningkatan mulai dari pertemuan I 66;66%, pertemuan II 75% dan meningkat pada siklus II yaitu pertemuan I 88,88% dan pertemuan II 94,44% tingkat pemahaman siswa terhadap materi alat indera meningkat hal ini ditunjukkan oleh hasil tes akhir siklus I pertemuan I yaitu 40,8% siklus I pertemuan II meningkat menjadi 51,6% dan terus mengalami peningkatan pada siklus II pertemuan I yaitu 75,0% sedangkan pada siklus II pertemuan II menjadi 89,0%