Hubungan Intimacy dengan Keterbukaan Diri Pasangan Usia Muda yang Telah Menikah

Pasangan yang mampu melakukan intimacy cenderung mampu melakukan keterbukaan diri dalam pernikahannya, namun pada kenyataannya masih banyak pasangan yang belum mampu untuk melakukan intimacy sehingga mengalami kesulitan dalam melakukan keterbukaan diri kepada pasangannya dalam pernikahan. Penelitian ini bertujuan untuk menguji hubungan antara intimacy dengan keterbukaan diri pasangan usia muda yang telah menikah di Kecamatan Hamparan Rawang Kota Sungai Penuh.
Jenis penelitian adalah deskriptif korelasional. Subjek penelitian adalah pasangan usia muda yang berjumlah 42 pasang. Instrumen yang digunakan dalam pengumpulan data adala angket dengan pilihan jawaban skala model likert. Analisis data yang digunakan adalah analisis deskriptif dengan teknik presentase dan untuk melihat hubungan antara kedua variabel digunakan analisis statistik dengan teknik Pearson Product Moment Correlation dengan bantuan program SPSS For Windows 20.0.
Hasil penelitian ini mengungkapkan bahwa: (1) intimacy suami dan istri berada pada kategori tinggi, (2) keterbukaan diri suami maupun istri berada pada kategori tinggi, (3) terdapat hubungan yang siginifikan antara intimacy suami maupun istri dengan keterbukaan diri suami dan istri. Berdasarkan hasil penelitian, diharapkan konselor di Kota Sungai Penuh dapat memberikan bantuan kepada pasangan usia muda berupa layanan informasi seperti cara untuk menghindari konflik dan menjaga intimacy dan keterbukaan diri yang dilakukan dan layanan konseling individual yang dapat membantu suami maupun istri untuk mengentaskan permasalahan dalam hal intimacy maupun keterbukaan diri dalam pernikahan sehingga dapat dijaga dan dipelihara