Hubungan Antara Motif Altruisme dengan Stres Kerja pada Perawat di Ruang Rawat Inap RS Jiwa Prof.HB.Sa’anin Padang

Penelitian ini berawal dari fakta yaitu pekerjaan sebagai perawat di RS.Jiwa Prof HB Sa’anin Padang itu berat. Karena kurangnya tenaga perawat dan tidak seimbangnya dengan kapasitas pasien sehingga banyak tugas yang harus selesaikan, kurangnya waktu, dan kurangnya tenaga untuk menuntaskan pekerjaan. Kondisi inilah yang dapat menimbulkan rasa tertekan pada perawat sehingga mudah sekali mengalami stres. Namun ada juga perasaan kasihan kepada pasien sehingga muncul motif altruisme. Berdasarkan hal itulah peneliti tertarik untuk meneliti, apakah benar ada hubungan antara motif altruisme dengan stres kerja yang dialami oleh perawat,. Tujuan dalam penelitian ini adalah untuk menguji dan mendapatkan data secara empiris hubungan antara motif altruisme dengan stres kerja pada perawat. Penelitian ini menggunakan metode correlational untuk melihat hubungan antara motif altruisme dan stres kerja pada perawat. Populasi dalam penelitian ini seluru perawat di ruang rawat inap RS.Jiwa Prof.HB.Sa’anin Padang yang berjumlah 80 orang. Sampel pada penelitian ini adalah total sampling dimana seluruh populasi menjadi sampel penelitian yang berjumlah 80 orang. Metode pengumpulan data menggunakan skala Likert yang digunakan untuk mengetahui hubungan antara motif altruisme dengan stres. Teknik analisis data menggunakan product moment correlation. Berdasarkan hasil perhitungan teknik analisis product moment dari Pearson diperoleh nilai korelasi (r) sebesar -.672, p = .000 (p < .01) artinya ada hubungan negatif yang sangat signifikan antara motif altruisme dengan stres kerja. Semakin tinggi motif altruisme perawat maka semakin rendah stres kerja yang dialaminya, sebaliknya semakin rendah motif altruisme maka semakin tinggi stres kerja yang dialaminya.