Ellida, Ellida (2010) Fungsi dan Makna Kue Adat dalam Upacara Adat Perkawinan Dikenagarian Koto Nan Gadang Kecamatan Payakumbuh Utara. Bachelor/Skripsi thesis, Universitas Negeri Padang.
![final_B1_11_ELLIDA_08228_2011.pdf [thumbnail of final_B1_11_ELLIDA_08228_2011.pdf]](https://repository.unp.ac.id/style/images/fileicons/text.png) Text
            
              
Text
final_B1_11_ELLIDA_08228_2011.pdf
Download (91kB)
Abstract
Penelitian ini adalah karena masih ada masyarakat yang belum
memahami tentang fungsi dan makna kue adat.
Jenis penelitian yang digunakan kualitatif dan Objek penelitian
dalam penelitian ini adalah kue adat yang di hidangkan dan dibawah pada
proses acara perkawinan. Sampel dipilih secara purposive dan bersifat
Snowball Sampling. Informan yang digunakan untuk mendapatkan data
adalah pengurus KAN, Niniak Mamak, Pengurus Bundo Kanduang, orang
yang dituakan serta keluarga yang mengadakan pesta perkawinan tersebut.
Data yang digunakan adalah data primer dan data skunder. Teknik dan alat
pengumpulan data yaitu dengan cara observasi, wawancara dan
dokumentasi, analisis dilakukan dengan cara reduksi data, menyajikan data
dan menarik kesimpulan. Tujuan penelitian adalah untuk mengetahui dan
mendeskripsikan fungsi dan makna kue adat pada upacara perkawinan di
kenagarian Koto Nan Gadang Kecamatan Payakumbuh Utara
Dari hasil analisis data diperoleh kesimpulan bahwa kue adat yang
dibawa dan dihidangkan oleh pihak keluarga perempuan pada tahab
sebelum dan sesudah upacara perkawinan, galamai, lopek/ajiek, bareh
randang, kotan kuniang, kue sopik, kue loyang, keripik pisang, kue sagun,
galamai mudo, batiah dan bermacam-macam jenis kue-kue dalam dulang ,
yaitu dulang japuik malam, kue pengantin, kue hias, kue arcis, agar-agar,
dan eneka kue-kue dalam loyang seprti, kue loyang dan 3 macam kue
pangang mentega. Alat yang digunakan adalah untuk membawa sekaligus
menghidangkan kue adat tersebut adalah dulang, cawan, piring caper
sedang
Makna kue adat seperti galamai, maknanya dalam rumah tangga ,
susah senang ditanggung bersama, bareh randang maknanya amanat
kesucian hati kedua belah pihak. Kotan kuniang (Ketan Kuning) maknanya
amanat kepada marapulai supaya nantinya tidak akan menyia-nyiakan istri
dan anak-anaknya kelak, lopek (ajiek) maknanya gotong royong dan makna
kue adat dalam dulang artinya seorang istri harus pandai memasak dan
mengatur berbagai macam kue untuk suami dan anak-anaknya
Kue sopik maknanya yaitu suatu masalah yang sudah di pres atau
sudah matang, kue loyang maknanya kehidupan yang penuh variasi.
Gelamai Mudo, maknanya yaitu acara perta belum dimulai
Fungsi dari kue-kue tersebut adalah merupakan syarat dalam
pelaksanaan upacara adat
| Item Type: | Thesis (Bachelor/Skripsi) | 
|---|---|
| Subjects: | T Technology > TX Home economics | 
| Divisions: | Fakultas Teknik > Pendidikan Kesejahteraan Keluarga-S1 | 
| Depositing User: | Risna Juita S.IP | 
| Date Deposited: | 28 Oct 2025 10:26 | 
| Last Modified: | 28 Oct 2025 10:26 | 
| URI: | https://repository.unp.ac.id/id/eprint/28016 | 
 
         