Kualitas Air Tanah Dangkal Berdasarkan Satuanlahan di Kecamatan Martapura Kabupaten OKU Timur Sumatera Selatan

Penelitian ini di lakukan di Kecamatan Martapura Kabupaten OKU Timur
dengan tujuan (1). Untuk mendapatkan informasi dan data serta mengetahui
kondisi fisik (suhu, bau, rasa, warna, kekeruhan, dan kesadahan), mengetahui
kondisi kimia (pH, Fe, Mn, No2) dan kondisi bakteriologi (mikrobiologi) airtanah
dangkal berdasarkan satuan lahan (2). Untuk mendapatkan informasi dan data
serta mengetahui perbedaan kualitas airtanah dangkal berdasarkan satuan lahan di
Kecamatan Martapura (3). Untuk mendapatkan informasi dan data serta
mengetahui satuan lahan manakah yang kualitas airtanah dangkal baik di gunakan
untuk air minum di Kecamatan Martapura.
Metode yang di gunakan dalam penelitian ini bersifat deskriptif dengan
menggunakan sampel area berdasarkan satuan lahan yang di peroleh dari overlay
peta topografi, peta geologi, peta lereng, peta bentuk lahan, peta litologi, peta
tanah dan peta penggunaan lahan. Teknik pengambilan sampel yang digunakan
berupa purposive random sampling. Analisa data dilakukan system matching
yaitu hasil analisa laboratorium di cocokkan dengan tabel standar baku mutu air
yang di keluarkan oleh Dep. Kes. RI Tahun 2002.
Hasil penelitian menyatakan bahwa kualitas air tanah dangkal berdasarkan
satuan lahan di Kecamatan Martapura menunjukkan bahwa: (1) pada daerah
perkebunan karet yang berada pada satuan lahan (V5, II, Pk, Piroklastik, Pedsolik
coklat kekuningan) menunjukkan faktor fisika (suhu, rasa, bau, warna, kekeruhan,
kesadahan) tidak memenuhi syarat, Faktor kimia (besi, mangan, nitrit) memenuhi
syarat, unsur kimia (pH) tidak memenuhi syarat dan bakteri E. coli tidak
memenuhi syarat. (2) pada daerah Lurah Dusun Martapura yang berada pada
satuan lahan (V5, II, Hs, konglomerat, Pedsolik coklat kekuningan) menunjukkan
faktor fisika (suhu, rasa, bau, warna, kekeruhan, kesadahan) memenuhi syarat,
Faktor kimia (besi, mangan, nitrit) memenuhi syarat, unsur kimia (pH) tidak
memenuhi syarat dan bakteri E. coli tidak memenuhi syarat. (3) pada daerah
Lurah Pakusengkunyit yang berada pada satuan lahan (F2, I, Ld, Aluvium,
Pedsolik coklat kekuningan) menunjukkan faktor fisika (suhu, rasa, bau, warna,
kekeruhan, kesadahan) tidak memenuhi syarat, Faktor kimia (besi, mangan, nitrit)
memenuhi syarat, unsur kimia (pH) tidak memenuhi syarat dan bakteri E. coli
tidak memenuhi syarat. (4) pada desa Kotabaru yang berada pada satuan lahan
(F1, II, Kc, Aluvium, Pedsolik coklat kekuningan) menunjukkan faktor fisika
(suhu, rasa, bau, warna, kekeruhan, kesadahan) memenuhi syarat, Faktor kimia
(besi, mangan, nitrit) memenuhi syarat, unsur kimia (pH) tidak memenuhi syarat
dan bakteri E. coli tidak memenuhi syarat.