Mengembangkan Sosial Anak melalui Permainan Menjala Ikan di TK Pertiwi Bonjol Kabupaten Pasaman.

Berdasarkan kenyataan yang peneliti lihat pada TK Pertiwi BonjolKabupaten Pasaman, kemampuan sosial anak masih rendah, anak tidak bisabergaul dan bersosialisasi dengan lingkungannya. Kemampuan bekerjasama dantolong menolong pada anak sangat kurang, hal ini disebabkan strategi guru dalammengembangkan sosial anak masih rendah. Guru lebih mementingkan aspekintelektual anak berkembang tetapi aspek sosial diabaikan sehingga anakmengalami masalah dalam bersosialisasi dengan lingkungannya. Salah satu upayayang diperkirakan dapat membantu mengembangkan sosial anak dalampembelajaran Anak Usia Dini adalah dengan melakukan permainan menjala ikan.Adapun tujuan dari penelitian ini adalah untuk membantumengembangkan kemampuan sosial anak, yaitu kemampuan anak dalammenyesuaikan diri dengan lingkugannya dengan aturan – aturan masyarakatdimana anak berada. Anak yang mampu bersosialisasi dan berinteraksi denganlingkungannya akan mudah bergaul dengan siapa saja. Anak akan memilikibanyak teman dan mampu bekerjasama dengan baik sama orang lain. Dengan katalain anak terampil berhubungan dengan orang lain. Anak yang memiliki sosialyang baik akan mempunyai kecakapan hidup yang baik pula. Dengan demikiandiharapkan anak kelak berkembang menjadi manusia yang utuh serta memilikikepribadian dan akhlak mulia, cerdas, mampu bekerjasama dengan orang lain danmampu hidup berbangsa dan bernegara serta bermasyarakat.Penelitian ini menggunakan penelitian tindakan kelas yang dilakukandalam dua siklus. Penelitian tindakan kelas ini dilakukan di TK Pertiwi BonjolKabupaten Pasaman. Subjek dari penelitian ini adalah anak kelompok B2 tahunpelajaran 2010/2011 sebanyak 25 orang terdiri dari 12 orang laki – laki dan 13orang perempuan. Instrumen pengumpul data yang digunakan adalah formatobservasi dan format wawancara yang dianalisis dengan tekhnik persentase.Hasil penelitian diperoleh rata – rata persentase kemampuan sosial anakdalam proses pembelajaran sebelum tindakan masih rendah yaitu 27,2 %. Padasiklus pertama sebagian besar anak belum memiliki kemampuan sosial yang baik,kemampuan sosial anak pada siklus pertama ini baru 48,8 %, maka dilanjutkanpada siklus II. Pada siklus II ini terjadi peningkatan kemampuan sosial anak y