Peningkatan Hasil Belajar Operasi Hitung Bilangan Bulat Melalui Model Cooperatif Learning Tipe Jigsaw di Kelas VI SD Negeri 06 Pulai Anak Air Kota Bukittinggi

Penelitian ini berawal dari kenyataan yang ditemui di Sekolah Dasar Negeri
06 Pulai Anak Air bahwa hasil belajar siswa tentang operasi hitung bilangan
bulat kurang berhasil. Hal ini disebabkan guru masih dominan menggunakan
metoda ceramah dan tidak terlalu melibatkan siswa dalam pembelajaran.Padahal
untuk menyampaikan materi operasi hitung bilangan bulat dibutuhkan model
pembelajaran yang efektif dan menyenangkan, sehinga siswa dapat memahami
konsep operasi hitung bilangan bulat dan tidak merasa bosan Diantara berbagai
model pembelajaran yang ada terdapat cooperative learning Tipe Jigsaw. Tipe ini
memberikan kesempatan bagi siswa untuk berpikir dan berdiskusi dengan teman
untuk menjadikan diri “ahli” sehingga mereka dapat menjelaskan materi yang
mereka bahas dalam kelompok ahli kepada teman-temannya di kelompok
kooperatif (asal).
Penelitian ini bertujuan meningkatkan hasil belajar operasi hitung bilangan
bulat melalui penerapan model Cooperatif tipe Jigsaw pada siswa kelas VI SD
Negeri 06 Pulai Anak Air Kecamatan Mandiangin Koto Selayan Kota Bukittinggi
tahun ajaran 2010/2011.
Penelitian ini merupakan Penelitian Tindakan Kelas (PTK) yang terdiri
dari empat tindakan yaitu perencanaan, tindakan, observasi dan refleksi.yang
dilaksanakan dalam dua siklus Pada siklus I materinya Penjumlahan dan
pengurangan bilangan bulat dan siklus II Perkalian dan pembagian bilangan bulat.
Dimana setiap siklus dilaksanakan dua kali pertemuan dengan alokasi waktu
pertemuan I 105 menit dan pertemuan II 105 menit. Penelitian ini dilaksanakan
pada SD Negeri 06 Pulai Anak Air dengan subjek penelitian adalah Kelas VI SD.
Penggumpulan data dalam penelitian ini menggunakan teknik observasi,
pencatatan lapangan dan evaluasi berupa soal isian pendek 10 butir soal
Hasil penelitian ini dapat disimpulkan sebagai berikut : cooperative
learning tipe Jigsaw merupakan salah satu model pembelajaran yang
mengutamakan adanya kelompok-kelompok kecil. Dimana siswa dalam kelompok
tersebut saling bekerja sama dalam menyelesaikan tugas, dan setiap siswa
mempunyai peranan yang penting dalam kelompok . siswa tidak hanya
mempelajari materi yang diberikan, tetapi siswa juga harus siap memberikan dan
mengajarkan materi tersebut kepada anggota kelompoknya, sehingga siswa tidak
terlalu bergantung kepada penjelasan guru. Dari hasil tes yang telah dilakukan
ternyata tingkat pemahaman siswa terhadap materi operasi hitung bilangan bulat
meningkat Hal ini ditunjukkan oleh hasil tes akhir siklus I Pertemuan I yaitu 5,6
siklus I Pertemuan II meningkat menjadi 6,8 dan terus mengalami peningkatan
pada siklus II Pertemuan I yaitu 7,4 sedangkan pada siklus II Pertemuan II
menjadi 7,9.