Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Produksi Industri Perabot Kayu di Sumatera Barat

Penelitian ni bertujuan untuk menganalisis: (1) Pengaruh modal terhadap produksi industri perabot kayu di Sumatera Barat. (2) Pengaruh tenaga kerja terhadap produksi industri perabot kayu (3) Pengaruh bahan baku terhadap produksi Industri perabot kayu (4) Pengaruh modal, tenaga kerja dan bahan baku terhadap produksi industri perabot kayu di Sumatera Barat
Jenis penelitian ini adalah deskriptif dan asosiatif. Data yang digunakan adalah data sekunder dan time series yang diperoleh dari instansi pemerintah, seperti Biro Pusat Statistik Sumatera Barat dan Dinas Perindustrian dan Perdagangan Propinsi Sumatera Barat. Variabel penelitian ini terdiri dari jumlah modal (X) jumlah tenaga kerja (X) sebagai variabel bebas jumlah bahan baku (X123) dan jumlah produksi industri perabot kayu (Y) sebagai variabel terikat. Teknik analisis data yang digunakan adalah (1) Analisis Deskriptif dan (2) Analisis induktif yang terdiri atas uji multikolinearitas, uji normalitas sebaran data, uji heterokedastisitas, uji autokorelasi, analisis regresi berganda, uji t dan uji F.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa (1) Terdapat pengaruh yang signifikan antara jumlah modal terhadap produksi industri kecil perabot kayu di Sumatera Barat, (sig = 0,033) dan berpengaruh positif dengan tingkat pengaruh sebesar 0,221.(2) Terdapat pengaruh yang signifikan antara tenaga kerja terhadap produksi industri kecil perabot kayu di Sumatera Barat (sig = 0,038) dan berpengaruh positif dengan tingkat pengaruh sebesar 0,322. (3) Terdapat pengaruh yang signifikan antara bahan baku terhadap produksi industri kecil perabot kayu di Sumatera Barat (sig = 0,004) dan berpengaruh positif dengan tingkat pengaruh sebesar 0,469. (4) Secara bersama-sama terdapat pengaruh yang signifikan antara modal, tenaga kerja dan bahan baku terhadap produksi industri kecil perabot kayu di Sumatera Barat (sig = 0,000) dan sumbangan secara bersama-sama dari variabel (X) dan variabel (X) terhadap (Y) adalah sebesar 91,39 persen.
Akhirnya berdasarkan temuan penelitian ini penulis menyarankan agar untuk itu pemerintah diminta memperhatikan pengusaha industri kecil perabot kayu di Sumatera Barat karena pada saat ini pengusaha terkendala pada sektor permodalan. Pemerintah lebih giat lagi memperhatikan peranan teknologi pada sektor industri perabot kayu di Sumatera Barat agar kualitas yang dihasilkan lebih baik dan meningkat di masa yang akan datang .