Perubahan Bentuk Penyajian Dikie Rabano di Jorong 1 Kenagarian Padang Matinggi Kecamatan Rao Kabupaten Pasaman.

Nurdingin, Nurdingin (2011) Perubahan Bentuk Penyajian Dikie Rabano di Jorong 1 Kenagarian Padang Matinggi Kecamatan Rao Kabupaten Pasaman. Bachelor/Skripsi thesis, Universitas Negeri Padang.

[thumbnail of final_B1_NURDINGIN_52723_5276_2011.pdf] Text
final_B1_NURDINGIN_52723_5276_2011.pdf

Download (1MB)

Abstract

Tujuan penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan Perubahan BentukPenyajian Dikie Rabano di Kenagarian I Padang Matinggi Kecamatan Rao KabupatenPasaman pada zaman dahulu dan sekarang. Jenis penelitian ini adalah kualitatif denganmenggunakan metode deskriptif analisis. Teknik pengumpulan data melalui studikepustakaan, observasi (pengamatan), wawancara (intervew), pemotretan danperekaman. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Dikie Rabano adalah seperangkat alatmusik tradisional yang berada di Jorong I Padang Matinggi Kecamatan Rao KabupatenPasaman.Perubahan bentuk penyajian Dikie Rabano perubahan dari segi penggunaan,dahulunya (1960) sering digunakan untuk berbagai acara seperti perayaan Maulud NabiMuhammad SAW, Khatam Al-Qur’an, acara syukuran naik haji dan acara pestaperkawinan. Namun sejak tahun 1984 kesenian tersebut tidak digunakan lagi dalammendukung perayaan pada semua acara tersebut dan hanya dipakai dalam acara pestaperkawinan.Bentuk penyajiannya terdiri dari beberapa unsur antara lain: Pemain, pada tahun1960 jumlah pemain 1-20 orang dan berumur 40-50 tahun dan cara duduk para pemainadalah bersila di atas permadani atau tikar yang disediakan kemudian pada tahun 1984jumlah pemain hanya 1-12 orang ini dikarenakan para pemain banyak yang sudah tua,sesak nafas dan generasi penerus yang kurang. Alat musik yang digunakan padatahun1960 adalah terdiri dari dua rabano yang dinamakan dengan rabano kecil danrabano besar dan Talam (piring besar), pada tahun 1984 sampai sekarang hanyamenggunakan dua buah rabano, Talam (piring besar) sudah tidak dipakai. pada tahun1984 sampai sekarang hanya di sajikan di rumah penganten dan pada saat arak-arakan.Alat musik yang digunakan pada tahun1960 adalah terdiri dari dua rabano yangdinamakan dengan rabano kecil dan rabano besar dan Talam (piring besar), pada tahun1984 sampai sekarang hanya menggunakan dua buah rabano, Talam (piring besar)sudah tidak dipakai. Lagu-lagu yang dinyanyiakan pada tahun 1960 sampai sekarangmasih sama antara lain: Ayah Sabu, Ahmadal, Shalawat Nabi, Amentasa, Maili, Paindan dilanjutkan dengan Astagfirullaah Amen. Kostum yang dipakai para pemain padatahun 1960 adalah ganiah/koko, kain sarung, peci dan sebagian kecil ada yang pakaicelana panjang, pada tahun 1984 sampai sekarang pakai baju ganiah/koko, batik,sarung, peci, topi haji dan celana panjang dengan corak dan warna yang berbeda.Tempat dan waktu pertunjukan, pada tahun1960 tempat yang digunakan adalah masjid,mushalla, rumah penganten dan lapangan terbuka, dan waktunya pada jam 10-12 di luarrumah pada saat arak-arakan dan jam 11-01 malam di rumah penganten perempuan.Penonton, apabila dilaksanakan dalam bentuk arak-arakan adalah semua orang yangmenyaksikannya dan kalau di dalam rumah mempelai semua para tamu dan undangantuan rumah.

Item Type: Thesis (Bachelor/Skripsi)
Uncontrolled Keywords: DIKIE RABANO, ALAT MUSIK RABANA
Subjects: M Music and Books on Music > M Music
M Music and Books on Music > MT Musical instruction and study
Divisions: Fakultas Bahasa dan Seni > Pendidikan Sendratasik-S1
Depositing User: Mutia Farida S.Sos
Date Deposited: 21 Oct 2025 07:20
Last Modified: 21 Oct 2025 07:20
URI: https://repository.unp.ac.id/id/eprint/27464

Actions (login required)

View Item
View Item